48. DELUSSION

755 142 284
                                    

Btw boleh minta votenya dan sesekali ramaikan lapak hamba? Rasanya sepi kayak kuburan.
.
.
.

Happy Reading ....

.
.
.

Pagi hari yang begitu dingin, sang pekat telah berganti warna yang ditandai dengan cahaya kemerahan memancar secara horizontal pada garis cakrawala. Pria berumur tiga puluh lima tahun itu mengganti pakaiannya dengan seragam petugas kebersihan, memulai hari-hari membosankannya dengan segelas kopi dan rokok secara diam-diam di ruang menyimpanan alat pel.

Pagi ini, gilirannya bertugas membersihkan tangga darurat dan itu adalah pekerjaan yang paling melelahkan baginya, terutama sejak kecelakaan motor yang menyebabkan kakinya patah.

Netranya memicing saat dilihatnya sebuah noda kehitaman yang menggenang di lantai. Tungkainya mendekati noda tersebut sambil menyalakan lampu senter di ponselnya agar dapat melihat dengan jelas noda tersebut.

Hatinya mencelus karena itu adalah noda darah, dengan ketenangan yang luar biasa pria itu menengadahkan kepalanya mencoba menelusuri jejak aliran darah tersebut dan pandangannya terhenti pada empat lantai di atasnya. Sedikit tergesa tungkainya melangkah, pria itu bahkan sudah terlaltih untuk tidak takut dengan hantu kalau pun ini adalah kerjaan hantu penghuni rumah sakit.

Benar saja apa yang dipikirkannya, seorang wanita tergeletak dengan genangan darah yang begitu banyak dari kakinya. Pria itu mencoba menepuk kedua pipi wanita tersebut, tetapi dia masih tidak sadarkan diri bahkan bibirnya pun sudah membiru.

Tanpa menunggu lama dia langsung meminta pertolongan dan membawa wanita itu ke ICU. Dia kehilangan begitu banyak darah dan membutuhkan transfusi secepatnya.

.

.

.

Yoon ... haruskah aku menyerah. Sepertinya hal ini terlalu berat dan terlalu menyakitkan untuk aku tanggung sendirian. Aku gagal ... maafkan aku ....

Lagi-lagi wanita itu kehilangan. Benturan dan injakan Choi Hye Na di perutnya membuat sang jabang bayi menyerah. Wanita itu keguguran dan mengalami pendarahan hebat dan kini sedang menjalani operasi.

Eun Sol dan Woo Bin tentu saja dibuat kebingungan tatkala Yoora dinyatakan keguguran, pasalnya wanita itu tidak menceritakan perihal kehamilannya pada siapa pun kecuali Min Gyu. Beruntung Eun Jung yang mengetahui sedikit cerita tersebut dari Yoongi berhasil menjelaskan pada Eun Sol dan Woo Bin pun ke pada Soo Ra.

Tak ada satu pun CCTV yang menunjukkan bagaimana Yoora bisa terjatuh di tangga darurat karena tepat beberapa jam sebelum wanita itu tiba di rumah sakit, CCTV mati total dan itu sangat mencurigakan. Beruntunglah dia diketemukan oleh petugas kebersihan dan segera mendapatkan transfusi darah yang dia perlukan.
.
.
.

Yoora berdiri diruangan putih dengan tangan saling genggam dengan seorang anak lelaki.

"Eomma, aku Kim Suga. Appa sudah memberikan nama ini padaku," ucapnya menatap Yoora dengan bingkai manik seperti kucing yang menggemaskan.

"Kau ... anakku?"

Anak itu mengangguk membuat Yoora merendahkan tubuhnya mensejajarkan dengan anak itu.

"Kau tampan sekali," ucapnya mengusap lembut puncak kepalanya itu dengan penuh kasih sayang.

Anak itu tertawa. "Mana mungkin aku tidak tampan, kalau lahir dari seorang ibu yang cantik sepertimu. Eomma harus bahagia, maaf aku tidak bisa bertahan. Aku di sini sudah bahagia bersama kakek, nenek dan nenek buyut."

Yoora menggeleng. "Kau mau ke mana? Kau tidak boleh pergi, aku tidak mengizinkanmu."

Yoora mendekap Kim Suga begitu erat, tetapi anak kecil itu memudar lalu menghilang, menyisakan jerit pilu dari birai pucatnya yang kini mengering.

FIX YOU (After Love Scenario)  ☆ || MYG || MWhere stories live. Discover now