29. ???

666 142 451
                                    

.
.
.

Gadis itu membuka pintu lokernya dan menemukan sebuah surat di sana. Min Gyu, yang sudah sebulan menghilang akhirnya mengirim kabar. Tersenyum manis, ia itu segera membukanya.

Ra-ya aku menunggumu di belakang sekolah. Sepulang sekolah nanti.

Yoora mengernyit, kenapa harus di belakang sekolah? Namun, rasa rindunya pada pemuda itu seakan mematahkan logika. Terlalu banyak yang akan dia tanyakan padanya.

Bel pelajaran terakhir berbunyi. Yoora menunggu beberapa saat sampai teman-temannya pulang dan keadaan sekolah sepi.

Bersemangat, gadis itu menuntun tungkainya ke belakang sekolah. Menyembulkan wajah ke balik tembok, tetapi presensi Min Gyu belum terlihat. Dia mengernyit, lalu memutuskan untuk duduk di sebuah meja kayu yang berada di sana.

Ada sedikit perasaan takut yang menyeruak tatkala melihat sekeliling, tempat mereka bertemu ini menyerupai gudang terbengkalai dengan banyak ilalang tinggi yang tumbuh. Pihak sekolah terlalu concern dengan penampilan depan sampai melupakan bagian belakang yang tidak terawat ini.

Yoora sedang memainkan ponselnya, saat sebuah suara terdengar. Gadis itu segera menolehkan wajahnya dan tersenyum untuk menyambut Min Gyu. Namun, senyumnya harus terhenti ketika dilihatnya beberapa siswi membawa balok kayu mendekat dan memgepungnya.

Choi Hye Na, anak pengusaha sukses sekaligus pemilik yayasan sekolah, bersama empat siswi lain mendekat. Menyeringai, mengejek dan melontarkan hinaan terhadap dirinya.

Dua orang siswi memegangi tangan Yoora, membuat gadis itu berlutut, lalu mengguyur wajahnya dengan air beraroma menjijikan yang diikuti pukulan dan tendangan dari Hye Na dan dua orang lainnya. Bagian terparah adalah ketika kepalanya dibenturkan pada tembok. Rasa perih, pening dan panas menyeruak dari sekujur tubuhnya. Gadis itu pingsan dan diketemukan keesokan harinya oleh penjaga sekolah yang menerima laporan bahwa Yoora belum pulang ke rumah.

Kejadian itu kembali tercetak jelas di hadapannya. Kekuasaan keluarga Hye Na mampu membungkam semua orang dengan pengaruhnya. Dong Gun diancam akan dipecat dari status pegawai pemerintah kalau membawa kasus itu ke meja hijau.

Dari dulu selalu terdapat kesenjangan antara kaya dan miskin. Dong Gun hanya bisa pasrah melihat anak gadis kesayangannya lemah tak terdaya, ditemani berbagai selang yang menunjang kehidupannya.

Perundungan itu bahkan terjadi lagi saat Yoora duduk di bangku SMA. Hye Rin melakukannya lebih kejam, tetapi ada yang berbeda. Saat itu dan sampai sekarang, ada Yoongi yang selalu menemani dan melindunginya sehingga Yoora tidak merasa terbuang seperti oleh Min Gyu dulu.

Lelah, itu yang dirasakan Yoora.

Hal yang terjadi padanya hari ini mengawang, bercampur dengan kilasan masa lalu yang mengusik sukmanya. Semua seakan mematikan otot-ototnya, hingga sang manik tak mampu terbuka, membiarkan Yoora untuk beristirahat lebih lama.

Usapan lembut Yoongi di wajahnya dan bisikan-bisikan pemuda itu di telinga, malah menambah perih luka yang menganga itu. Cairan bening dari sudut matanya yang mengatup membuat Yoongi yang melihatnya tampak begitu khawatir. Berkali-kali pemuda itu berbisik.

"Jagi, bangunlah, maafkan aku."

***

Yoora terbangun di sebuah kamar perawatan dengan kepala yang masih terasa berat karena serangan panik. Pahadal dia begitu rajin melatih pernapasan sesuai anjuran psikiater saat itu dan mengubahnya menjadi sebuah kebiasaan.

Lobus gadis itu sebenarnya memilih untuk menghapus memori tentang Choi Hye Na, tetapi hari ini terlalu berat untuk dia lalui seorang diri. Lagi-lagi bahunya bergetar menumpahkan semua rasa sakit dan khawatirnya, tatkala dilihatnya Yoongi merentangkan tangan dan mendekapnya begitu erat. Bagaimana pun pelukan pemuda itu selalu nyaman bagaikan sebuah rumah tempatnya pulang.

FIX YOU (After Love Scenario)  ☆ || MYG || MWhere stories live. Discover now