14. SEPARATE

809 155 546
                                    


.
.
.

Rasanya semangat pemuda itu hilang bersamaan dengan pikiran melayang yang penuh rasa bersalah. Dia harus mengakui kalau ungkapan 'wanita selalu benar' itu nyata. Buktinya, dia yang pada awalnya kecewa dan mencoba tak acuh pada gadisnya itu, harus berakhir dengan menelan pil pahit dari sebuah kesalahan fatal yang mungkin akan mengancam hubungan mereka.

Putus asa karena tidak berhasil menemukan gadisnya di tepi sungai Han, pemuda itu akhirnya memutuskan pulang ke rumah. Bahunya merosot diiringi tarikan napas panjang dan hembusan yang kian membuat berat beban di hatinya.

Bagaimana tidak, dia terus membayangkan gadis yang dicintainya itu tengah menangis karena sikap bodohnya. Berkali-kali dia menatap benda pipih yang dipegangnya, namun tidak ada tanda bahwa gadis itu membalas pesannya.

Malam ini dia akan sibuk, sesibuk Yoora di malam sebelumnya mengiriminya bom chat dan bom panggilan sampai batere di ponselnya habis.

***

Cairan bening masih setia keluar dari netra gadis itu, sedangkan ponselnya bergetar terus menerus menampilkan nama Yoongi. Tidak ada niatan sedikit pun darinya untuk menjawab panggilan itu, sampai-sampai dia mengaktifkan mode mute tanpa getar di ponselnya.

Hatinya terlalu sakit hingga untuk pertama kalinya dalam rentang waktu pacaran mereka, Yoora tidak ingin bertemu pemuda itu.

Tidak dapat dipungkiri, mereka sering bertengkar tapi pertengkaran mereka seringnya dipicu oleh sikap Yoongi yang kelewat cemburuan. Yoora sering mengalah dan merelakan bibirnya dilumat habis oleh pemuda itu, lalu setelahnya Yoongi akan menyengir bahagia. Ya, semudah itu menjinakkan Kim Yoongi yang kekanakan, tapi tidak apa-apa, Yoora pun suka dicium olehnya.

Hatinya ingin menyangkal dan meyakini kalau Yoongi sangat mencintainya, tapi itu bertolak belakang dengan apa yang dilihatnya. Tangan melingkar gadis asing di tubuh Yoongi, baginya cukup membuktikan bahwa ada yang tidak setia dalam hubungan mereka dan itu menyesakkan dada.

Kelelahan karena terus menangis, akhirnya gadis itu memejamkan matanya. Namun, tidur pun tidaklah nyenyak jikalau hati dilanda gelisah, hal itu memaksanya kembali terjaga.

Lamat-lamat dia beranjak dan mendaratkan bokongnya di kursi meja rias. Yoora berkaca dan ngeri sendiri dengan tampilan wajahnya terutama pada bagian mata yang bengkak parah. Tidak ingin mendapatkan banyak pertanyaan dari nenek, Yoora mengambil handuk kecil dan air hangat untuk mengompres matanya.

Pagi pun datang, nenek dibuat kaget dengan keberadaan Yoora. "Omo! Kau tidak jadi menginap di rumah temanmu?"

"Tugasnya sudah selesai, Nek."

"Kemarin Yoongi ke sini, katanya dia ingin bertemu denganmu. Ah, anak itu terlihat sekali sangat mencintaimu."

Yoora hanya tertawa hambar dan berlalu ke kamar mandi untuk menyembunyikan air mata yang dengan sialan keluar lagi tanpa diperintahkan.

Gadis itu pergi pagi sekali, dia tahu apa yang akan dilakukan Yoongi. Pemuda itu pasti akan datang ke kantornya dan menunggu di depan gedung.

Benar saja, tidak peduli Yoora datang sepagi apa, Yoongi memang menunggunya. Pemuda itu duduk di atas motornya, terlihat kusut dengan mata panda yang kentara sekali. Apa dia sama tidak bisa tidur sepertiku?

Yoora tak ingin bertemu dengan pemuda itu, setidaknya untuk saat ini. Dia ingin menyembuhkan lukanya dan menguatkan diri menerima kenyataan terburuk dalam hubungan mereka nanti.

Yoora memilih menunggu di balik tanaman sampai Yoongi pergi karena kehabisan waktu menuju tempat magangnya.

Jagi, kita harus bertemu. Jangan seperti ini aku mohon. Banyak yang harus aku jelaskan.
Saranghae.

FIX YOU (After Love Scenario)  ☆ || MYG || MWhere stories live. Discover now