32. HEALING

678 141 396
                                    

Hello July
Tapi skr Maret wkwkwk
.
.
.

Jatuh cinta itu sederhana saat rasa ingin memiliki menyeruak di antara pelakunya. Mereka akan saling menautkan jari, menitipkan hati dalam setiap untaian doa dan berharap rasa itu terjaga hingga saatnya tiba.

Namun, bagi gadis itu semuanya telah berakhir, saat netranya menatap cincin hitam yang tergeletak di bawah lemari. Dalam kemarahan, pemuda itu melemparkannya sembarang. Benda yang menjadi saksi perjalanan kisah mereka kini teronggok kaku di dinginnya lantai linoleum. Tangan gadis itu meraihnya, menatap dengan sendu lalu memulai tangisannya yang entah terhitung untuk keberapa kali.

Baginya, terpaksa melepaskan itu begitu sulit dan menyakitkan, terlebih saat kita begitu mencintai orang itu. Namun, kini benih-benih kebencian mulai tumbuh di atas cintanya, mengingat pengkhianatan yang dilakukan sang kekasih. "Kenapa kau tega melakukan ini padaku, Yoon?"

Sisa hari itu dia habiskan dengan mengompres kedua matanya yang bengkak. Bagaimanapun dia harus bangkit, karena pura-pura merasa baik itu sungguh melelahkan, tetapi terus terpuruk juga tidak menyehatkan.

Terhitung sudah dua hari gadis itu tidak makan, suhu tubuhnya memanas sekaligus menggigil diikuti dengan kepala terlampau berat yang mampu merontokkan seluruh otot tubuhnya.

Memaksakan diri, Yu Ra beranjak ke dapur mencari makanan. Hanya ada roti dengan masa kadaluarsa yang berakhir sehari lalu. Terpaksa gadis itu menyambarnya, memakan tanpa dikunyah dan menelannya dengan bantuan air dingin yang justru membuatnya semakin menggigil. Setidaknya dia tidak akan mati, kan?

***

Yu Ra masih absen dari siaran, tetapi pagi sekali dia sudah menjejakkan kakinya di kantor. Di perjalanannya, gadis itu harus dihadapkan dengan sapaan karyawan lain yang berpapasan dengannya, hampir semua dari mereka menanyakan perihal kacamata hitam yang kini bertengger cantik di hidung mancungnya.

Selama ini Yu Ra terkenal begitu sederhana dalam berpenampilan, jadi pada saat dirinya memakai aksesoris yang tidak biasa, hal itu akan mengundang reaksi. Karena bagaimanapun gadis itu terlihat semakin cantik persis seperti seorang idol yang sedang berkamuflase.

Suasana kantor pagi itu begitu sepi, hanya ada Bong PD di ruangannya dengan Oh Mi Nam yang sibuk seperti biasa. Pria itu masih selalu gagap kalau berhadapan dengan Yu Ra. "Mi Nam Sunbae, PD-nim Ada di ruangannya, kan?"

"A-ada," jawabnya. Pria itu menatap Yu Ra intens seolah menanyakan kenapa memakai kacamata.

"Aku sedang sakit mata," ucap Yu Ra cepat lantas mengetuk pintu di depannya, lalu mendorong pintu tersebut setelah mendengar suara mempersilakan dari dalam.

Ruangan Bong PD tidak pernah berubah. Meja kerjanya selalu berantakan dengan berkas-berkas yang menggunung, ditambah dengan wangi lemon dari pengharum ruangan yang menurut Yu Ra begitu menyengat.

Gadis itu membungkuk sopan, lalu mendaratkan bokongnya di kursi depan Bong PD. "Ada apa dengan kacamata itu?" tanyanya, mata kecil pria gemuk itu memicing seolah menembus ke dalam kacamata hitam Yu Ra.

"Aku sakit mata PD-nim," jawabnya singkat.

"Benarkah?" Kini pria itu menautkan kedua jarinya di bawah dagu tumpulnya dengan tatapan menilai yang begitu kentara.

Yu Ra bergeming. Namun, memilih segera mengutarakan tujuannya datang ke sana. "Aku ingin mengajukan cuti tahunanku, PD-nim."

"Kenapa mendadak?"

"Sebenarnya tidak mendadak, aku sudah merencanakannya jauh-jauh hari. Lagipula aku tidak mengambil cutiku tahun lalu, kan?"

Bong PD tertawa. "Baiklah, kau tinggal pergi ke bagian administrasi."

FIX YOU (After Love Scenario)  ☆ || MYG || MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang