16. BACK

804 165 525
                                    

Eh sedih ah tambah sini votenya tambah minim aja padahal aku rajin update. Kalo suka cerita ini vote dong.

Skuy dibaca. Pelan-pelan bacanya!
.
.
.

Perseus bersinar terang di belahan Utara menghiasi sang pekat yang semakin larut. Cahayanya seolah mampu menghangatkan dua insan yang kini saling menautkan kembali hati yang sempat menjauh. Binar mereka saling memberikan afeksi yang menyatu dengan euforia cinta yang semakin dalam.

Yoora membalikkan badan, menatap iris pekat Yoongi yang menatapnya teduh. Degup jantungnya berdetak dua kali lipat seperti saat pertama kali mendapatkan ciuman dari pemuda itu.

Yoongi meraih kedua tangan Yoora dan menggenggamnya di depan dada. Gadis itu dapat merasakan jantung pemuda itu bertalu sama kencang dengan miliknya. Ah, kalau saja suaranya dapat terdengar bisa saja mereka saling berebut atensi jantung mana yang paling berisik.

"Jagi, maafkan aku," ucap pemuda itu menatap lekat setiap inci wajah kekasihnya di dalam keremangan malam yang sesekali diterangi pendar dari pesta kembang api di belakang mereka.

Yoora mengangguk. "Aku juga minta maaf."

Gadis itu menghambur lagi ke dalam dekapan Yoongi, berusaha menghapus jejak rangkulan si gadis asing di tubuh kekasihnya.

"Aku ingin menciummu saat ini, menagih satu ciuman yang dulu, ditambah ciuman rindu dan ciuman maaf," ucap Yoongi memulai kemesuman yang selalu berhasil membuat pipi Yoora bersemu.

Di dalam kehangatan tubuh pemuda itu, Yu Ra menatapnya lekat. "Cium saja, biasanya kau langsung sosor."

"Ada security di belakang yang memperhatikan semua gerak-gerikku, dia sangat mengerikan," ucap Yoongi terdengar serius. Dalam hatinya pemuda itu tertawa mengingat gerakan I'm watching you yang ditunjukkan calon adik iparnya. Yoongi bisa saja melumat bibir kekasihnya saat ini, tapi dia memilih menghargai sang adik yang begitu protektif terhadap noona-nya.

"Siapa?" tanya Yoora kaget dan langsung menyembulkan wajah, berusaha mencari sang security yang dimaksud.

"Arah pukul satu," terang Yoongi. Yoora memicingkan matanya, berusaha menembus keremangan menerka siapa sosok yang dimaksud pemuda itu.

"Woobin?" tanya Yoora melirik Yoongi menunggu jawaban.

"Siapa lagi? Dia masih berambisi untuk menikahimu, Jagi," bisiknya sambil melayangkan kecupan singkat di kening gadis itu.

"Kenapa dia ada di sini?"

"Dia yang memberitahuku, kau ada di sini."

Yoora terkekeh geli. "Dia itu memang adik yang paling peka. Kasihan Woobin kalau terus memperhatikan kemari, lebih baik kita melihat kembang api sekarang." Yoora menggenggam tangan Yoongi dan mengajaknya bergeser ke kayu pembatas jembatan.

Yoora berseru senang dan bertepuk tangan dengan antusias. Sementara di sebelahnya, Yoongi hanya menatap binar cokelat Yoora yang saat ini merefleksikan pendar-pendar kembang api yang dengan indah mengangkasa seolah ingin bersaing dengan bintang-bintang untuk memeriahkan cakrawala.

Sadar dirinya ditatap, gadis itu menggulirkan pandangan. "Wae? Kenapa menatapku terus."

"Kau lebih indah daripada kembang api."

Entah untuk ke berapa kali Yoora mendapatkan gombalan seperti itu dari Yoongi dan setiap itu terjadi, wajahnya selalu bersemu merah. Gadis itu tahu kekasihnya gombal tapi dia menyukainya.

***
Pesta kembang api selesai, kini mereka berdesakan duduk di bangku belakang mobil yang akan membawa mereka pulang. Woobin dengan wajah datar yang tidak dapat dibantah menempatkan dirinya di tengah-- duduk di antara Yoongi dan Yoora. Yoongi mendengkus saat mendapati Woobin merangsek masuk. "Kenapa? Ada masalah, Hyung? tanyanya. Wajahnya menyiratkan sebuah ancaman, matanya berkilat dengan binar membara yang membuat Yoongi memilih mengalah, rupanya pemuda kecil itu tidak terima Yoongi memeluk mesra noona-nya.

FIX YOU (After Love Scenario)  ☆ || MYG || MWo Geschichten leben. Entdecke jetzt