43. CONFESSION & HAPPY ENDING?

778 159 310
                                    

Kalau ada yang LUPA, apa yang terjadi setelah Yoongi dan Jin Yi itu, checkeu part 27.

Btw di sini alurnya maju mundur syantiek ya, yakinlah reader aku mah pada pinter bedainnya.

.
.
.

Lakrimalisnya seakan sudah mengering karena satu per satu masalah datang silih berganti. Sejatinya, jiwa itu begitu lelah, dia memerlukan sebuah pelukan hangat sekadar untuk menyimpan bebannya sesaat.

Dalam perjalanan, wanita itu terlalu sering menarik napas panjang lalu mengembuskannya dengan roman yang kian muram. Sang sopir yang mengantar kentara sekali dibuat khawatir oleh wanita itu karena dia sering melirik dari arah spion untuk mengecek keadaannya.

Setelah kejadian malam bersama Yoongi itu, dirinya dan Min Gyu melakukan konversasi serius. Yoora membicarakan perihal cincin tunangan mereka yang hilang entah kemana. Namun, reaksi pria itu jauh dari perkiraannya. Min Gyu hanya tertawa dan meminta maaf atas kebodohannya yang selalu memaksakan kehendak pada Yoora dan berjanji akan mengganti dengan cincin yang lain.

Entah bagaimana pembicaraan mereka berakhir, seakan apa yang coba disuarakan wanita itu teredam oleh permohonan Min Gyu yang seolah mengemis cinta padanya. Ironi, bukan? Dari sekian juta wanita yang mengharapkan Min Gyu menjadi pasangannya, pria itu justru mendamba cinta dari wanita yang tidak mencintainya. Lagi-lagi Yoora harus mengangguk tatkala pria itu memilihkan sebuah butik langganan untuk menjahit busana pengantin mereka di daerah Busan dan ke sanalah tempat yang Yoora tuju saat ini.

Cerita ini haruslah berbeda karena kini Yoora mengandung buah cintanya bersama Yoongi. Otaknya berpikir keras, entah bagaimana ini harus berakhir sementara pria pada layar ponselnya begitu antusias dengan persiapan pernikahan mereka.

"Sayang, pilihlah model yang kau suka, aku hanya meminta satu hal, jangan terlalu seksi. Ingat kau hanya milikku," ucap Min Gyu sambil mengedipkan satu matanya.

Yoora hanya tersenyum dan menjawab, "Oke."

"Malam ini aku pulang, besok kita bertemu ya. Bogoshippeo."

"Na-nado, aku juga pulang besok. Ngomong-ngomong Gyu, sepertinya baterai ponselku akan habis dan aku lupa membawa pengisi dayanya. Jadi aku tidak bisa dihubungi sampai bes ...." Belum selesai dia bicara ponselnya sudah mati.

Keheningan mengudara kembali. Manik cokelat itu bergulir ke arah perutnya yang entah kenapa terasa tegang sejak pertemuan dengan Yoongi tadi. Dengan gerakan naik turun dia menyentuh perutnya dengan bilah yang senantiasa merapalkan doa agar benih di dalam rahimnya itu tumbuh sehat, sempurna dan bahagia. Tidak terbesit sedikit pun untuk menggugurkan, wanita itu malah berniat membesarkannya seorang diri jauh dari semua orang. Namun, bagaimana cara dia melepaskan ini semua?

Tidak lama, mobil itu berhenti di depan sebuah butik sederhana, tetapi terlihat sangat apik. Min Gyu berkata, bahwa butik inilah yang membuat gaun pengantin ibunya dulu.

Pemiliknya menyambut Yoora antusias dengan senyuman yang selalu tersungging saat memperlihatkan portfolio dari koleksinya yang ditanggapi Yoora dengan senyuman dan anggukan sopan, kepalanya terasa pening--dia benar-benar sangat lelah.

***

Malam itu Yoota memutuskan untuk menginap di rumah orang tuanya di daerah Haeundae, duduk seorang diri di sofa empuk di ruang keluarga sembari memandangi satu per satu foto kebersamaan dia dan keluarga yang berjajar rapi di atas meja di sudut ruangan. Kilasan memori terakhir bersama sang ayah tercetak jelas di hadapannya, bilah itu mengulas senyum tatkala jemarinya mengusap lembut bingkai foto di mana tawa jenaka sang ayah dan keceriaan sang nenek terpampang nyata di sana.

"Kalian sudah bahagia 'kan di sana?" Yoora tersenyum, melangkahkan tungkainya ke kamar dan merebahkan tubuh lelahnya di atas ranjang empuk dengan harapan dapat beristirahat dengan tenang.

FIX YOU (After Love Scenario)  ☆ || MYG || MWo Geschichten leben. Entdecke jetzt