9. Pemuda Yang Mencintai Alam

1.9K 95 0
                                    


Hari itu, Jaka Someh sedang berada di tengah hutan untuk mencari kayu bakar, tiba-tiba terdengar suara keributan dari arah barat hutan. Dia heran dengan suara keributan tersebut. Jaka Someh pun mencoba mencari tahu tentang hal tersebut. Jaka Someh kemudian memanjat sebuah pohon yang tinggi untuk menyelidikinya. Dari atas pohon tersebut, jaka someh melihat banyak hewan-hewan yang sedang panik berlarian. Dia melihat banyak burung berterbangan tak tentu arah, monyet-monyet juga berhamburan berlompatan ke sana kemari. Mereka panik karena hutan tempat mereka tinggal sedang mengalami kebakaran yang hebat.

Jaka Someh merasa heran bagaimana hutan itu bisa terbakar. Dengan mengikuti instingnya, dia pun melompat dari satu pohon ke pohon lainnya untuk mencari asal api yang membakar hutan tersebut. Jaka Someh terekejut ketika melihat ada beberapa lelaki yang sedang membakar beberapa pohon. Rupanya mereka lah yang menyebabkan hutan menjadi terbakar hebat.

Jaka Someh merasa heran terhadap perbuatan mereka, yang tega membakar hutan secara membabi buta. Apakah mereka tidak berpikir bahwa tindakan mereka itu telah merusak kelestarian hutan dan segala isinya. Padahal banyak mahluk yang menggantungkan hidupnya pada kelestarian hutan tersebut, termasuk juga manusia.

Jaka Someh kemudian melompat dari atas pohon, mendarat mulus di tanah. Dia berjalan mendekati mereka.

Kemudian berkata kepada mereka

"Permisi Akang semua, apa yang sedang kalian lakukan? kenapa Kalian membakar hutan ini...?".

Para lelaki itu terperanjat dengan kedatangan Jaka Someh yang tiba-tiba. Mereka mengamati Jaka Someh dengan seksama dari mulai ujung kaki sampai kepala. Dalam hati, mereka bertanya, siapakah Jaka Someh ini? apakah dia seorang manusia seperti mereka ataukah bangsa siluman penghuni hutan ini

"Kamu siapa...?"

Kata salah satu dari mereka dengan sedikit gugup.

Jaka Someh pun menjawab

"Punteun Kang, nama saya Jaka Someh, saya tinggal di lereng gunung halimun ini, Mohon maap kenapa akang sekalian membakar hutan ini? Memangnya hutan ini salah apa kepada akang semua?".

Mendengar Jaka Someh berbicara dengan sopan, mereka pun mulai yakin kalau jaka Someh memang manusia biasa seperti mereka. Mereka menjawab pertanyaan Jaka someh

"kami mau membuka lahan untuk perkebunan!!!".

Mendengar jawaban para warga itu, Jaka Someh merasa kesal dengan alasan mereka yang tega membakar hutan

"Maap Kang, kalau mau membuka lahan perkebunan, kenapa harus dengan cara membakar hutan sagala ? Bukankah cukup dengan menebang beberapa pohon seperlunya saja...kalau dengan cara akang seperti ini, bisa-bisa semua hutan kita jadi menghilang semua karena habis terbakar, punten...kang, apakah akang sekalian tidak tahu bahwa perbuatan akang semua ini telah merusak kelestarian alam ..? ".

Mendengar perkataan Jaka Someh yang dianggap menggurui, mereka jadi tersinggung. Salah satu dari mereka pun langsung mencemooh Jaka Someh.

"Aah kamu ini sok tahu...banyak bacot...baru bocah kemarin sore saja sudah belagu...sok keminter...dasar bocah ingusan, memangnya kamu tidak tahu...ini adalah cara yang paling cepat dan gampang untuk membuka lahan perkebunan.. kalau hutannya habis karena terbakar, yaa bagus lah...memang itu tujuan kami... tak perlu repot-repot untuk mengeluarkan tenaga menebangi pepohonan, apalagi pohonnya besar-besar seperti itu...hah buang waktu dan tenaga saja...sudahlah kamu jangan ikut campur dengan urusan kami...sekarang kamu pergi saja sana...bikin kami emosi saja...".

Ksatria Ilalang: Sang Pendekar Pilih Tanding Yang MembumiWhere stories live. Discover now