58. Jalu

1.9K 98 8
                                    


Hari sudah sore, ketika sebuah rombongan yang nampak lusuh memasuki batas suatu perkampungan. Perkampungan tersebut terlihat ramai dan megah. Suasananya berbeda dengan umumnya perkampungan yang telah mereka lewati. Seperti tak ada tanda kalau kampung tersebut sedang mengalami masalah kemanan dan kemiskinan.

Jumlah rombongan tersebut ada sekitar 20 orang.

Tiga orang dengan mengendarai kuda, sedangkan sisanya di angkut dalam gerobak-gerobak yang di tarik oleh beberapa kerbau dan sapi.

Diantara rombongan tersebut ada seorang remaja yang masih belia, yang mengemudikan salah satu gerobak itu. Gerobaknya berada paling depan, di belakang para penunggang kuda. Di samping remaja tersebut, ada lelaki setengah baya yang mendampinginya. Badannya terlihat kuat dan berotot, wajahnya juga terlihat berwibawa. Remaja tersebut berkata kepada Lelaki itu.

"Guru, apakah sebaiknya kita beristirahat dulu di kampung ini ?"

Lelaki yang di panggil guru tersenyum kepada muridnya,

"Heumm Jalu, Apakah kamu sudah merasa capek? sehingga ingin beristirahat di sini ?"

"Ya tidak begitu, guru. Saya hanya merasa senang dengan suasana di perkampungan ini. Selama sebulan perjalanan kita, baru sekarang saya melihat ada perkampungan yang masih terlihat megah dan asri. Penduduknya terlihat makmur dan bahagia " Kata Jalu kepada Gurunya.

"Iya, Jalu. Benar kata kamu, kampung ini memang berbeda dengan perkampungan yang pernah kita lewati, di sini damai dan tenang, penduduknya juga terlihat bahagia dan makmur, coba kamu perhatikan mereka, mereka sangat ramah kepada kita. Entah kenapa, guru juga merasa betah melihat kampung ini? Oke Jalu, baiklah kita beristirahat dulu saja di kampung ini, sekarang kamu sampaikan titah guru kepada kakak-kakak senior kamu !"

Jalu segera menghentikan gerobaknya. Kemudian turun dari gerobaknya dan berjalan ke arah para penunggang kuda yang juga ikut berhenti. Tiga kakak seniornya yang menunggang kuda merasa heran dengan sikap jalu.

"Jalu ada apa? kenapa berhenti ?"

Kata Adang, salah satu dari kakak senior Jalu.

"Maaf Kang Adang, guru ingin kita beristirahat di kampung ini, tolong Akang sampaikan titah guru kepada saudara kita yang lainnya!" Kata Jalu.

Meski Jalu adalah murid paling junior namun dia sangat di segani oleh kakak-kakaknya yang lain.

"Baik Jalu, Akang akan sampaikan perintah guru "

Adang segera menjalankan kudanya menuju teman-temannya yang lain, untuk menyampaikan titah gurunya. Setelah selesai dengan tugasnya, Adang kemudian turun dari kudanya dan menemui salah seorang penduduk desa yang kebetulan berada di dekatnya.

"Punten Kang, ini teh kampung apa ya ?" Kata Adang

"Wah akang rupanya rombongan dari jauh ya? Kampung ini bernama Kampung Kahuripan, Kang" Kata orang itu

"Apakah di sini ada penginapannya juga Kang ?" Kata Adang lagi.

Orang yang di ajak ngobrol Adang, dengan semangat menjawab pertanyaan Adang.

"Wah ada Kang, Ada, bahkan penginapannya sangat besar dan bagus, Penginapannya ada di sebelah sana, di bawah bukit yang hijau itu! bahkan ada restorannya juga. Semua penginapan dan restoran tersebut milik Kang Juragan, orang yang paling kaya di kampung ini "

"Terima kasih banyak Kang atas informasinya, Mangga atuh saya permisi dulu!"

Kata Adang tersenyum ramah.

Ksatria Ilalang: Sang Pendekar Pilih Tanding Yang MembumiWhere stories live. Discover now