10. Pemuda Misterius Penakluk Harimau Ganas Penyebar Teror.

1.9K 96 0
                                    


Tiga minggu setelah kebakaran hutan, kampung Cikaret di hebohkan oleh hilangnya beberapa kerbau peliharaan mereka. Menurut warga yang menyaksikan, kerbau-kerbau tersebut telah di mangsa oleh seekor maung atau harimau besar yang masuk ke perkampungan mereka. Suasana kampung menjadi mencekam karena teror maung liar yang siap memangsa mereka. Jaka Someh mendengar peristiwa itu dari seorang warga yang ia jumpai sewaktu pulang ke gubuknya. Warga tersebut memperingatkan Jaka Someh

" hati hati jang, sekarang sedang ada maung yang sedang berkeliaran di daerah kita, bahkan dia sampai berani masuk ke dalam kampung, sudah ada tiga kerbau yang menjadi mangsanya..."

Jaka Someh menjadi penasaran, kemudian bertanya kepada orang itu

"Maungnya berani masuk ke kampung  pak? Apakah ada korban dari warga...?"

Bapak itu menjawab pertanyaan Jaka Someh

"Iya maungnya masuk ke dalam kampung. Tapi untungnya hanya memangsa hewan ternak saja...sampai sekarang maung itu masih berkeliaran. Dia belum tertangkap...tidak ada yang berani untuk menangkapnya...yang ada malah kita nanti akan di mangsanya..."

Setelah mendengar ucapan orang itu, Jaka someh mengucapkan terima kasih karena telah diperingatkan olehnya

"Iya pak, terima kasih banyak atas informasinya. Insya Allah saya akan berhati-hati..."

Bapak itu pun pulang menuju rumahnya di kampung Cikaret. Dia berjalan tergesa-gesa meninggalkan Jaka Someh yang sedang sendirian. Jaka Someh berkata dalam hatinya

"Koq tumben, baru sekarang ada maung masuk ke perkampungan warga...?"

Jaka Someh menjadi terus memikirkan maung itu

"jangan-jangan ini gara-gara kebakaran hutan tempo hari itu ya...? iya, tampaknya memang gara-gara itu...Kalau hutannya rusak, tentunya hewan-hewan akan jadi kehilangan tempat tinggal, sebagian mungkin ada yang mati terbakar, lainnya yang masih hidup akan pindah, mencari tempat tinggal baru dan meninggalkan hutan ini, sehingga jumlah populasi hewan pun akan berkurang drastis, makanya maung itu merasa kesulitan mencari mangsa, makanya dia nekat masuk ke dalam perkampungan warga...mungkin karena dia sudah merasa sangat kelaparan...wah ini bisa berbahaya...".

Setelah berpikir beberapa saat, Jaka Someh kemudian kembali melanjutkan perjalanannya menuju gubuknya.

Tiga hari kemudian, Jaka Someh mendapat informasi bahwa sekarang sudah ada warga yang telah di mangsa oleh maung. Warga itu meninggal dalam keadaan yang tragis, tubuhnya terkoyak-koyak. Sebagian anggota badannya telah menghilang, yaitu dari bagian kaki sampai bawah perutnya. Suasana kampung menjadi semakin mencekam. Para warga merasa was-was untuk beraktivitas di malam hari, mereka takut bakal menjadi mangsa maung ganas yang sedang kelaparan itu.

Jaka Someh merasa prihatin dengan keadaan para warga. Dia pun memikirkan bagaimana cara untuk menangkap maung itu. Jaka Someh sadar bahwa ini sebenarnya adalah akibat dari kesalahan mereka juga yang telah berani merusak kelestarian hutan tempat tinggal maung itu. Ibarat nasi sudah menjadi bubur, bagaimanapun juga sekarang dia harus berusaha untuk menyelamatkan para warga dari ancaman maung liar yang sedang kelaparan.

Hari itu Jaka Someh tidak pergi ke ladangnya. Dia memilih untuk pergi ke pinggiran hutan. Dia bermaksud untuk mencari jejak maung yang masuk ke dalam perkampungan. Setelah sabar menelusuri tempa itu, akhirnya Jaka Someh berhasil menemukan jejak maung tersebut.

Setelah berhasil mendapatkan jejak sang maung, Jaka Someh kemudian menyempatkan diri untuk pulang dulu ke gubuknya. Dia mempersiapkan segala sesuatunya untuk menangkap maung itu. Bakda Isya Jaka Someh kembali keluar dari gubuknya, mengikuti jejak-jejak maung yang telah berhasil dia temukan. Rencananya Jaka Someh akan menguntit maung tersebut.

Ksatria Ilalang: Sang Pendekar Pilih Tanding Yang MembumiWhere stories live. Discover now