28. Gerobak Sapi Untuk Perjalanan

1.7K 93 1
                                    


Pagi itu Jaka Someh pergi ke sebuah kampung yang letaknya tidak begitu jauh dari bukit yang dia tempati. Tujuannya adalah untuk membeli seekor sapi berikut gerobaknya. Dia mengambil uang simpanannya, yang dulu pernah di beri Pak Rohadi, mantan mertuanya. Selama ini uang tersebut dia simpan di dalam sebuah peti kayu kecil. Setelah dibelikan seekor sapi dan gerobak ternyata uangnya masih tersisa separoh.

Sore hari itu juga Jaka Someh segera memodifikasi gerobaknya, dengan memberinya atap dari anyaman daun pinang agar Dewi Sekar merasa nyaman bernaung di bawahnya. Alasnya juga di beri sejenis kasur kapas yang tipis.

Jaka Someh segera memuat perbekalan ke dalam gerobaknya, ada tungku masak portable yang terbuat dari tanah liat yang dikeringkan, ada wajan dari bahan logam yang dia buat sendiri, ada piring dan lainnya. Jaka Someh juga memuat beberapa karung biji jagung, beras, umbi-umbian, buah-buahan dan berbagai sayur-sayuran yang tahan lama, seperti mentimun, kacang'kacangan, cabe, bawang merah, tomat bahkan beberapa butir kelapa. Semuanya berasal dari ladang yang dia kelola.

Melihat persiapan Jaka Someh yang sedemikian rupa, Dewi Sekar tertawa, dia merasa heran sekaligus kagum dengan jaka Someh yang dianggapnya penuh kesungguhan. Dalam nada bercanda, Dewi Sekar berkata kepada Jaka Someh

"Aduh ...Akang ...memangnya akang teh mau pindahan kemana...? Koq bawaannya banyak sekali..."

Jaka Someh tersenyum mendengar ucapan Dewi Sekar

"Hey...kan kita akan pergi jauh, nyai...he...he...siapa tahu nanti bisa di jual, kan lumayan buat modal nikah akang...mungkin saja nanti dalam perjalanan akang menemukan perempuan yang mau nikah sama akang...he...he..."

Dewi Sekar tersenyum mendengar candaan Jaka Someh.

Keesokan harinya, setelah fajar, mereka pun segera berangkat, mengarah ke kota Sumedang Larang. Diperkirakan perjalanannya akan memakan waktu sekitar 3 sampai 4 harian dengan menggunakan gerobak sapi.

Ksatria Ilalang: Sang Pendekar Pilih Tanding Yang MembumiWhere stories live. Discover now