45. Ki Buyut Putih

1.8K 89 5
                                    

Saat matahari pagi sudah mulai terasa hangat menerpa kulit, Jaka Someh bersama Dewi Sekar berangkat ke lokasi yang di perkirakan sebagai Padepokan.

Meskipun sudah berada di depan padepokan, Jaka Someh dan Dewi Sekar tidak langsung masuk ke dalamnya. Mereka ingin memastikan bahwa tempat tersebut adalah benar-benar Padepokan Ki Buyut Putih. Setelah yakin bahwa tempat tersebut adalah tempat yang mereka cari, mereka pun keluar dari persembunyian dan langsung mendatangi pos penjagaan.

Pos tersebut sedang di jaga oleh dua orang murid Ki Buyut Putih. Jaka Someh memberi salam kepada keduanya

"Permisi, akang-akang...mohon maaf, apakah benar ini adalah padepokan dari guru besar Ki Buyut Putih...?"

Kedua penjaga tersebut terlihat kaget melihat kedatangan Jaka Someh dan Dewi Sekar yang terkesan tiba-tiba. Mereka terdiam dan mengamati kedua tamunya secara seksama, lalu bertanya kepada Jaka Someh dan Dewi Sekar

"Heh...kalian ini siapa? Kenapa bisa tiba-tiba ada di sini...?"

Mendengar pertanyaan kedua penjaga tersebut, Dewi Sekar langsung menjawab

"Saya Dewi Sekar Harum, putri Raden Surya Atmaja dari perguruan Karuhun Pusaka, saya sedang mencari keluarga saya, menurut informasi yang saya dengar, Rama saya sedang berada di sini. Maaf Akang, apakah informasi tersebut benar, bahwa Rama saya ada di sini...?"

Kedua penjaga yang bernama Jaman dan Sarmadi terkejut mendengar jawaban Dewi Sekar. Sesaat mereka terkesima dan terdiam. Mereka juga merasa takjub ketika melihat Dewi Sekar secara seksama. Cantik dan berwibawa. Karena grogi, mereka menjawabnya dengan suara terbata

"Ii...yy...aa...iya, nya...nya...Nyai...benar..."

Dewi Sekar merasa lega setelah mendengar jawaban dari Ki Jaman dan Sarmadi tersebut. Dengan sopan Dewi Sekar meminta kepada kedua penjaga tersebut untuk menemui Ramanya

"Akang-akang mohon maaf...tolong sampaikan pesan ke Rama Saya, Raden Surya Atmaja, sampaikan bahwa Dewi Sekar sudah ada di sini..."

Sarmadi dan Ki Jaman mengiyakan permintaan Dewi Sekar

"Baik, Nyai. Saya akan segera sampaikan pesan Nyai...tunggu...saya akan berangkat ke ruangan Raden Surya Atmadja".

Tanpa membuang waktu lagi Sarmadi langsung pergi ke sebuah bangunan yang berada di dalam. Setelah sampai di depan pintu, dia mengucapkan Salam dan memanggil Nama Raden Suryaatmaja

"Sampurasun, permisi...Juragan Surya Atmaja...! Raden..."

Setelah beberapa kali mengucapkan Salam dan memanggil Nama Raden Surya atmaja, Raden Surya Atmaja pun keluar dari bangunan tersebut

"Ya...ada apa Ki Sarmad, pagi-pagi sudah memanggil saya...?"

Sarmadi menjelaskan tujuannya kepada Raden Surya atmaja

"Anu, juragan...maap lancang kalau mengganggu juragan pendekar. Di Pos jaga ada yang mengaku sebagai putrinya juragan, namanya Nyi Mas Dewi Sekar..."

Raden Surya Atmaja terkejut mendengar kabar tersebut. Antara percaya dan tidak, hatinya langsung melonjak girang. Selama ini dia begitu khawatir karena belum ada kabar tentang putri kesayangannya itu. Padahal gurunya Dewi Sekar sendiri sudah sempat datang ke padepokan Ki Buyut, Dewi Sekar justru tidak ada kabar berita apapun. Seakan-akan menghilang di telan bumi. Raden Surya Atmaja yang antusias, tanpa sadar berteriak keras kepada Sarmadi. Dia berteriak karena merasa girang dan bahagia

"Hah...yang benar Sarmad, sekarang dimana atuh anak saya sekarang?"

Sarmadi segera mengantar Raden surya Atmaja ke Pos Penjagaan. Di Sana, Raden Surya Atmaja melihat putrinya sedang mengobrol dengan seorang pemuda yang berpenampilan lusuh. Raden Surya Atmaja tak kuasa untuk menahan rasa bahagia setelah melihat putri kesayangannya ada di tempat itu.

Ksatria Ilalang: Sang Pendekar Pilih Tanding Yang MembumiWhere stories live. Discover now