42. Balas Budi Seorang Penjahat

1.9K 85 5
                                    

Kabar kematian Ki Badrun dan anak buahnya sudah sampai ke telinga Ki Lumpang, seorang Pendekar sakti pemimpin perguruan Golok Setan. Dia segera mengumpulkan semua murid dari perguruan golok setan yang berjumlah lebih dari 200 orang.

Ki Lumpang berkata kepada salah satu muridnya yang bernama Sujai

"Jai, coba kamu selidiki keberadaan Si jabrik, guru dengar dia masih berada di kampung dadap Kulon...".

Sujai adalah salah satu murid senior perguruan golok setan, kebetulan dia juga adalah anak tertua dari kepala kampung Dadap Kulon.

Sujai berkata kepada Ki Lumpang

"Baik guru, saya akan segera mencari tahu keberadaan Ki Jabrik, sekarang juga saya berangkat ke Dadap Kulon".

Setelah seharian Sujai pergi ke kampung dadap Kulon untuk menyelidiki keberadaan Sugandi, akhirnya dia kembali ke perguruannya tepat tengah malam. Sujai langsung menghadap Ki Lumpang, guru silatnya.

"Guru, ternyata Ki jabrik sekarang masih berada di kampung dadap Kulon, entah kenapa dia bertempat di bekas rumah almarhum mak Ipah yang sekarang sudah reot..."

Ki Lumpang tidak terlalu menanggapi keheranan Sujai tentang alasan Ki Jabrik berada di rumah peninggalam Mak Ipah, dia hanya peduli tentang keberadaan Sugandi saat itu apakah masih ada di Kampung Dadap Kulon ataukah sudah pergi dari sana, Ki Lumpang kemudian berkata kepada Sujai

"Baiklah, kalau begitu Jai, besok kita akan serang dia di luar kampung dadap Kulon, kita pancing dia supaya mau keluar dari kampung dadap Kulon...Guru tidak ingin mengganggu ketentraman warga".

Sujai pun mengiyakan gurunya

"Baik guru...mudah-mudahan semuanya dapat berjalan dengan lancar"

Keesokan hari, Ki Lumpang bersama rombongan muridnya yang berjumlah sekitar 200 orang berangkat ke kampung Dadap Kulon. Mereka bersiap-siap untuk memburu Sugandi yang dianggap telah merendahkan martabat perguruan mereka, karena telah membunuh salah satu murid senior perguruan golok setan secara keji.

Warga kampung dadap kulon yang melihat banyaknya anggota perguruan golok setan yang akan menyerbu kampung mereka, menjadi ketakutan.

Berbagai isu pun beredar, ada yang mengatakan bahwa kampung mereka akan diporak porandakan oleh perguruan golok setan, ada juga yang mengisukan bahwa Ki jabrik bersembunyi di kampung dadap Kulon karena takut di bunuh oleh perguruan Golok setan, namun ada juga yang mengatakan bahwa Ki Jabrik pasti akan mengamuk dan membunuhi semua anggota perguruan golok setan.

Setelah berada di kampung dadap kulon, mereka langsung mencari keberadaan Sugandi. Tak memakan waktu lama, mereka segera menemukan Sugandi sedang berada di bawah sebuah pohon, dekat rumah almarhum mak Ipah.

Salah satu murid golok setan berteriak dengan lantang untuk menantang Sugandi

"Hey Ki jabrik, kalau kamu memang pendekar sejati, kami tunggu kamu di batas kampung, di dekat hutan, di sebelah selatan kampung ini".

Sugandi tetap cuek tak menghiraukan teriakan orang itu, hanya sesaat saja dia memandang orang yang menantangnya tersebut. Kemudian dia kembali melanjutkan aktivitasnya yang tadi sempat terganggu.

Setelah itu dia bangkit dari duduknya dan pergi ke arah batas kampung.

Langkah kakinya begitu gontai, tak ada rasa takut untuk menerima tantangan perguruan golok setan.

Sujai yang kebetulan ada di sana, berangkat bersama dengan beberapa temannya yang lain. Dia berjalan menuju batas kampung untuk menggempur Sugandi.

Ksatria Ilalang: Sang Pendekar Pilih Tanding Yang MembumiWhere stories live. Discover now