50. Kecelakaan Yang Mematikan

1.7K 94 4
                                    

Arya Rajah menangis, karena tak kuasa menahan kesedihan akibat kehilangan kakak yang sangat dia sayangi. Ki Tapa dan ketiga anak buahnya hanya terdiam melihat Arya Raja menangis. Mereka pun bingung.

Tiba-tiba terdengar suara keras memanggil Ki tapa

"Ki tapa.... !!!"

Mereka melirik ke arah suara tersebut. Ternyata itu adalah suara Jaya Permana yang di temani oleh Ki Buyut Putih, Ki Sepuh Anom, Raden Surya Atmaja dan beberapa murid lainnya.

"Hmm...Raden kenapa kamu manangis...?"

Ki Buyut bertanya kepada Arya Rajah.

"Teteh kamu kemana, Arya...?"

Raden Surya Atmaja ikut bertanya kepada Arya Rajah.

Arya Rajah tidak menjawab, dia masih menangis. Hanya telunjuk jarinya saja yang mengarah ke bawah jurang.

"Teteh kamu kemana Arya? Kenapa tidak kelihatan...?"

Raden Surya Atmaja mendesak Arya Rajah.

Arya Rajah terus menangis, telunjuk tangannya kembali menunjuk ke arah dasar jurang.

"Maksud kamu apa, Arya...? Dengan menunjuk ke bawah jurang...?"

Raden Surya Atmaja hatinya menjadi khawatir

" Jatuh...Jatuh...Si Teteh Jatuh ke dalam jurang...Rama..."

Arya Rajah berusaha menerangkan.

" Ha....!"

"Si Nyai...terjatuh ke dalam jurang....? Kamu jangan main-main Arya?"

Raden Surya Atmaja berubah menjadi panik.

"Ii..yya...a..."

Arya Rajah menjawab pertanyaan Ayahnya.

"Nyai...nyai...!!"

Raden Surya Atmaja berteriak keras memanggil putri kesayangannya.

"Nyai...!!! Anaking...!!!...Dewi...Sekar...!! kamu dimana Nyai...? Hu...hu..."

Raden Surya Atmaja terus berteriak-teriak sambil menangisi anaknya yang hilang di dasar jurang.

"Bagaimana ini bisa terjadi, Arya? Kenapa kamu dan kakakmu bisa berada di tempat ini...?"

Raden Surya Atmaja bertanya kepada Arya Rajah.

"Hu...Hu..Ini semua karena Rama...hu...hu...Rama dan kang Jaya Permana yang telah bersekongkol mau membunuh Kang Someh...Si Teteh tahu, makanya kami menyusul Kang Someh...Hu...Hu...Namun ternyata kejadiannya seperti ini...Hu...Hu..."

Arya Rajah terus menangis sambil menyalahkan ayahnya.

"Apa...?Kamu ngomong apa Arya...?"

Raden Surya Atmaja wajahnya menjadi pucat, kaget mendengar penjelasan anaknya. Wajahnya memerah.

Tiba-tiba Jaya Permana berteriak

"Ki Tapa kemana...? Bangsat bajingan itu kabur...!!"

Mereka terhenyak mendengar teriakan Jaya Permana. Mata mereka pun saling melirik, sibuk mencari Ki Tapa dan anak buahnya yang sudah menghilang.

"Sudahlah...biarkan mereka pergi, lebih baik kita sekarang fokus mencari Nyai Dewi Sekar di dasar jurang...siapa tahu masih bisa kita selamatkan..."

Ki Sepuh Anom berusaha menenangkan suasana.

Mereka semua setuju

"Benar kata Eyang...lebih baik kita segera mencari teteh..."

Kata Arya rajah

Ksatria Ilalang: Sang Pendekar Pilih Tanding Yang MembumiWhere stories live. Discover now