12. Permohonan

59K 7.1K 562
                                    

HAPPY READING!!!

"Dewi bulan".

Tubuh Azreal bersimpuh dengan kepala menunduk dalam, energi wanita bergaun putih itu sangat kuat hingga mengharuskan Azreal menunduk penuh hormat. Bagaimanapun juga wanita di hadapannya saat ini adalah pencipta kaum immortal.

Dada Azreal terasa sesak karena aura positif yang berasal dari moon goddes mendorong aura kegelapan yang ia miliki.

"Kembalilah pangeran kegelapan". Suara itu begitu lembut seperti hembusan angin di padang rumput.

Manik semerah darah nya berkilat, Azreal menyatukan kedua telapak tangannya tanpa merubah posisi sebelum nya. "Aku tidak akan kembali tanpa mate ku". Jawab Azreal penuh tekad, melirik ke tempat di mana Carrie tampak tengah tersenyum senang hanya karna sebuah kumbang kecil.

Deg.

Gadis itu menoleh sehingga pandangan mereka bertemu, Carrie menatap Azreal dengan pandangan sulit diartikan. Azreal rindu gadis itu, manik hazel yang selalu membuat nya terpana dengan senyum manis di bibir ranum nya.

Carrie sangat cantik dengan gaun putih membalut tubuh mungilnya. Surai panjang di gerai dengan di hiasi sebuah mahkota, wajah nya pun tak sepucat biasanya. Semburat merah menghiasi pipi mulus Carrie menambah kecantikan gadis itu. Gadisnya terlihat sangat baik di tempat ini.

Setetes air mata meluncur mulus di pipi Carrie, Azreal seketika bangkit hendak mendekati gadis yang tak jauh darinya itu. Baru kali ini Azreal merasakan jika ia sangat takut kehilangan seseorang, ya. Kini ia mengakui jika Carrie telah mencuri hati nya. Azreal mencintai gadis itu, mate nya.

Tidak. Azreal tidak akan membiarkan kesempatan ini berlalu begitu saja. Tempat ini hanya terbuka seratus tahun sekali, dan itu sangat lama baginya. Ia harus membawa Carrie kembali tanpa kurang suatu apapun, bagaimanapun cara nya.

Crasss!

Tiba-tiba tubuh Azreal terpental cukup jauh saat ia hendak menggapai tubuh Carrie. Pria itu terbatuk-batuk sambil memegang dada nya yang terasa sesak, manik nya melirik bingung saat ia baru menyadari sebuah barrier yang membatasi mereka berdua. Barrier itu sangat tipis dan tak terlihat sehingga Azreal tidak menyadarinya sejak awal.

"Kembalilah, biarkan gadis itu bahagia". Lagi-lagi kalimat itu yang menggema di indra pendengaran Azreal.

Kepalan tangan Azreal menguat saat darah segar menetes dari hidung nya, "Aku tidak akan merubah keputusan ku, goddes". Geram pria itu mengulum bibir yang terkena tetesan darah nya sendiri. Posisi Azreal memunggungi pencipta kaum immortal itu, jika ia berbalik. Maka aura moon goddes akan menuntut nya untuk tunduk dan bersimpuh.

Wanita yang kelilingi cahaya itu maju mendekat, "Kau sungguh keras kepala, putra ku. Gadis itu baik. Dia pantas mendapat balasan berupa kebahagiaan". Nasihat moon goddes begitu halus hingga membuat hati Azreal berdesir hangat.

Kepakan sayap berwarna putih bercahaya membuat Azreal tersentak, seorang laki-laki gagah dengan sayap membentang lebar dan gagah mendarat tepat di hadapannya. Tampak pria tampan dengan rahang tegas itu membungkuk hormat ke arah wanita yang di kelilingi cahaya itu.

Malaikat penjaga portal" batin Azreal mendesis.

Manik malaikat itu beralih menatap Azreal penuh intimidasi, "Kau melanggar aturan! Tidak ada seorangpun kaum immortal apa lagi kaum bawah seperti mu yang di perbolehkan Masuk ke dunia suci ini". Ucap nya tegas menatap tajam Azreal.

Azreal terkekeh pelan mendengar ucapan malaikat itu. Azreal menatap nya tak kalah tajam, bahkan ia mengikis jarak dengan aura penuh intimidasi yang lebih dominan. "Kau tidak jauh lebih rendah dari ku, Angel". Sinis Azreal berbisik.

The NECROMANCERМесто, где живут истории. Откройте их для себя