47. Satu datang satu hilang.

36.1K 4.2K 1.3K
                                    

HAPPY READING!!!

"Tusukan pada perut Carrie membuat kantung ketubannya bocor hingga kami harus melakukan pembedahan, tetapi mengingat pendarahan yang dia alami tindakan ini sangat beresiko pada bayi dan ibunya. Aku harus meminta persetujuan Azreal karena kami tidak bisa menjamin keselamatan mereka."

Louwis mencengkram jas putih Carl dengan erat, tatapan pangeran muda itu menajam tak seperti biasanya, "Sudah ku katakan, apapun bisa kau lakukan selagi nyawa kakak ipar dan keponakan ku selamat!"

"Tetapi Louwis kau tidak mengerti, tindakan ini sangat beresiko bagi bayi nya karena baru berusia empat bulan.  Kita tidak bisa berharap banyak pada bayinya untuk selamat, maka dari itu sangat penting bagiku untuk meminta persetujuan dari Azreal." Tubuh Carl langsung menghantam dinding akibat dorongan keras dari Louwis.

Tabib Castle itu meringis tertahan merasa tulang punggungnya remuk dalam sekejap, "BAHKAN JIKA KAKAK KU SADAR DIA AKAN MENGATAKAN HAL YANG SAMA! CEPAT LAKUKAN TUGAS MU CARL, KAU MEMBUANG-BUANG WAKTU, SIALAN!" Bentak Louwis mengepalkan kedua tangan mengingat kondisi kritis kakak iparnya.

Ia mengerang frustasi ketika ruangan khusus itu kembali tertutup setelah Carl dan beberapa Healer memasuk. Mereka akan berusaha sebaik mungkin walaupun tingkat keberhasilan untuk menyelamatkan keduanya hanya beberapa persen.

Louwis berjalan memasuki ruangan yang lain, dada bidang nya naik-turun dengan nafas memburu. Tepat di atas brankar Azreal tergeletak tak sadarkan diri dengan wajah pucat pasi. "Kakak.." pangeran muda itu menjatuhkan tubuh nya di samping brankar, ia menggenggam tangan Azreal dengan wajah menunduk.

"Kakak apa yang harus aku lakukan." Lirih Louwis menitihkan air mata dengan tangan bergetar.

Ia merasa tertekan dengan dirinya sendiri juga kejadian ini. Seumur hidup Louwis tak pernah memenggal kepala seseorang, memang ia sering melihat Azreal melakukan hal itu, tetapi Louwis tak pernah sekalipun melakukan dengan tangannya sendiri. Bahkan tangan pria itu tak henti-hentinya bergetar ketika bayang-bayang kepala Lena menggelinding bercucuran darah.

Fikiran Louwis semakin kacau dengan keadaan Carrie juga Azreal, tak hanya kakak iparnya yang berada di ambang kematian, tetapi kakak nya juga tengah berada di posisi tersebut. Bahkan karena Azreal terlalu memaksa untuk menggendong Carrie, jahitan pada luka tusuk di pundak pria itu kembali terbuka hingga Louwis harus mengganti perbannya agar tak terjadi pendarahan.

Sumpah suci mereka membuat ikatan dimana Azreal bisa merasakan sakit dua kali lipat di banding sang mate.

Tidak menutup kemungkinan jika Azreal juga tak selamat saat Carrie menjalankan operasi pembedahan. "Louwis." Tepukan di pundaknya membuat pria itu mendongak.

"IBU Hua....." Ia langsung berhambur ke dalam pelukan Ratu Daishy sang ibunda tercinta.

Pangeran muda itu menangis kencang tak memperdulikan beberapa orang yang baru saja datang bersama kedua orang tuanya. "Apa lagi ini Louwis? Apa yang terjadi?" Seru Daishy mengusap penuh sayang surai putra bungsu nya itu.

"Hua...ibu..hiks..hiks." Louwis sesenggukan sembari mengusap cairan kental yang keluar dari hidungnya.

Meskipun tampak sangat kacau dengan manik memerah pangeran Louwis tetap tampan mempesona. "Saat kami sedang membuat Snowman, tiba-tiba jalang itu datang dan menusuk perut kakak ipar."  Jelas Louwis kepada semua orang.

Ya, tak hanya Ratu Daishy dan Raja Ladwig yang baru saja datang tetapi Keyra, Renald, John, Anne bahkan bayi laki-laki yang baru berusia beberapa hari ikut serta mendatangi Castle NECROMANCER ketika mendengar musibah buruk ini ketika Louwis mengirim informasi telepati.

The NECROMANCERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang