35. Sikap.

34K 4.1K 380
                                    

HAPPY READING!!!

Seorang pria tampak berjalan kesana-kemari dengan gelisah, tatapannya begitu datar ketika pintu kamar tak kunjung terbuka. Lancang sekali tabib rendahan itu mengusir nya dengan alih dia ingin fokus memeriksa Carrie, jika bukan karena kondisi istrinya lemah sudah pasti Azreal langsung menghantam tabib kurang ajar itu.

Ceklek.

Ketika manik violetnya menangkap seorang pria berjubah putih yang baru saja keluar dari kamarnya, Azreal langsung menarik kerah Carl sang tabib muda Castle. Carl adalah salah satu tabib termuda juga seorang teman sewaktu Azreal kecil, tabib tampan itu menghabiskan sepanjang hidupnya untuk menyembuhkan juga merawat petinggi Castle yang sedang sakit.

"Mengapa lama sekali!, Katakan jika istri ku baik-baik saja." Carl hanya menyengir tidak terkejut akan perlakuan Azreal juga tindakan pria itu yang mencengram kerah pakaiannya. Carl sudah mengenal Azreal puluhan tahun, tentunya ia sudah merasakan kemarahan pria itu lebih dari ini.

Dengan kasar Carl menepis tangan Azreal dari lehernya, ia sedikit membungkuk hormat, "Astaga, Selamat!! Aku tidak menyangka kau sudah tumbuh besar, bahkan kini sudah mempunyai seorang istri. Bahkan akhh." Carl langsung memeluk Azreal namun tubuh tabib muda itu langsung di dorong oleh Azreal.

"Wah.., sudah lama kita tidak bertegur sapa dan Astaga Selamat, kau sebentar lagi akan menjadi raja! Sudah lama kita tidak bertemu dan berita ini sedikit lambat datang kepada ku. Astaga aku tidak menyangka kau akan tumbuh secepat ini, Ah, aku senang sekali" Oceh Carl penuh semangat.

Tangan Azreal dengan enteng memukul kepala Carl, ia sudah khawatir setengah mati terhadap istrinya tetapi tabib plus temannya ini justru berceloteh tidak jelas.

"Aishh."

"Aku sedang menanyakan keadaan Istri ku, bodoh! Bukan untuk mendengar ocehan mu." Sarkas Azreal.

"Haish, Kau tidak pernah berubah. Jangan khawatir, Dia baik-baik saja." Jelas Carl menaikkan salah satu alisnya sambil bersidekap dada. Oh, ia rindu sekali ketika Azreal mengoceh seperti ini.

"Periksalah yang benar!, Apa kau tidak punya mata? Dia sangat pucat bahkan sempat tak sadarkan diri. Bagaimana mana bisa kau menyebutkan baik-baik saja!" Sembur Azreal tak lupa tatapan tajam penuh intimidasi.

Carl menggaruk tengkuknya bingung, beberapa detik lalu Azreal mendikte nya agar mengatakan Carrie baik-baik saja. Tetapi setelah ia berkata demikian pria itu justru memaki bahkan meragukan kemampuannya. "Aish, Kau ini selalu saja menyebalkan. Dia hanya kurang istirahat, lemas karena gangguan pencernaan sehingga kekurangan nutrisi. Apa kau tidak mampu memberi nya makan sehat?Heh?" Ejek Carl berdecih sebal. Baru kali ini ada orang yang meragukan kemampuannya di dunia ketabibpan.

Plak!.

"Arggghh, tega sekali kau!" Protes Carl mengusap kepala nya setelah mendapat pukulan maut dari Azreal.

"Kau ingin mati!".

Dengan refleks Carl mengangkat kedua tangannya ketika aura dominan Azreal telah menguar pekat, tabib muda itu langsung berlari pergi sebelum nyawa nya benar-benar melayang. "AKU SUDAH MELETAKKAN VITAMIN DI ATAS NAKAS!!!" Pekik Carl menggelegar tetapi Azreal sudah tak dapat menangkap batang hidung tabib itu.

Ia menarik nafas nya dalam-dalam untuk menetralkan emosi akibat berhadapan dengan salah satu spesies seperti Louwis. "Shit". Demi apapun makhluk semacam Carl ataupun Louwis selalu membuat nya naik darah.

Sebuah senyum tipis menyambut Azreal ketika ia membuka pintu kamarnya, di atas ranjang Carrie tampak menyender dengan wajah pucat. Wanita itu melambaikan tangannya agar Azreal cepat mendekat, tentu saja pria itu menuruti permintaan istrinya.

The NECROMANCERWhere stories live. Discover now