13. Dia

63.5K 7.2K 566
                                    

HAPPY READING!!!

Kilatan guntur di sertai hujan deras memenuhi langit immortal, langit begitu gelap dan mencekam. Seorang pria berjalan dengan terseok-seok menyeret salah satu kaki nya yang terluka, wajah dengan rahang tegas tak menampilkan ekspresi sama sekali. Sebagian tubuh nya bermandikan darah juga luka mengerikan di sekitar tubuh dan wajah pria itu.

Jdarr!.

Suara guntur menggelegar bersamaan dengan pintu Castle yang terbuka lebar dengan kilatan cahaya. Semua pengawal bahkan maid yang tidak sengaja melihat itu terbelalak kaget, mereka langsung menunduk hormat dengan tubuh bergetar. Bagaimana tidak? Azreal saat ini tampak sangat kacau dengan tubuh bersimbah darah juga luka yang menyeramkan. Kedua tangan pria itu menggenggam empat buah kepala vampir yang sudah di penggal.

Tatapannya datar dan tak terbaca, manik violet nya melirik kedua penjaga di samping nya. Tanpa di duga putra mahkota NECROMANCER itu melempar potongan kepala ke arah kedua penjaga di samping nya membuat mereka terlonjak kaget.

"Gantung itu di ruang bawah tanah".

Mereka menelan salivanya kasar, menatap penggalan kepala vampir dengan mata melotot yang sudah tergeletak  mengenaskan di lantai itu. "Cepat!".

"B-baik tuan". Penjaga itu langsung melaksanakan perintah Azreal.

Melihat itu Azreal melanjutkan langkah nya tanpa perduli para maid yang curi pandang menatap dengan sorot ketakutan. Ia menyeret kaki kanan nya, vampir sialan itu telah membuat kaki nya patah dan tak berfungsi dengan baik.

Di satu sisi seorang pria muda dengan jubah Castle tersenyum senang sambil bersenandung, hati nya sungguh bahagia tiada tara. Akhir nya semua telah berjalan dengan baik. Namun, manik hitam Louwis seketika terbelalak saat melihat Azreal berjalan ke arah nya dengan pandangan kosong. Dengan sedikit berlari Louwis menghampiri kakak nya itu dengan cemas.

"Astaga! Apa yang terjadi dengan mu kakak? Siapa yang melakukan ini? Bagaimana kau bisa kalah hingga terluka parah? Clan mana yang menyerang mu? Berapa jumlah nya?, Apa sangat saki..".

"Diam!". Potong Azreal tajam menyela ocehan Louwis yang membuat kening nya berdenyut sakit. Ia melewati Louwis begitu saja tanpa mendengarkan pekikan-pekikan Louwis yang memanggilnya.

Louwis mengejar Azreal yang terus saja berjalan, ada sesuatu yang harus ia katakan kepada kakak nya dan itu sangat penting. Tetapi Azreal seakan tak ingin berhenti dan mengabaikan ucapan Louwis.

Langkah Azreal membawa nya ke arah sebuah pintu besar nan gagah itu, Louwis tetap mengikuti Azreal dengan nafas terengah-engah. Ia tak habis fikir bagaimana Azreal dapat mempertahankan tubuh dan berjalan secepat itu dengan keadaan seperti ini? Ck, kakak nya sungguh tak terduga.

Tangan Azreal terangkat memegang knop pintu di hadapannya, ia menguatkan hati. Mungkin ini adalah terakhir kali nya ia akan menatap wajah cantik Carrie di atas ranjang kamar nya.

Ceklek!

Pintu itu terbuka lebar, menyajikan pemandangan yang membuat tubuh Azreal menegang, tubuh nya mati rasa. Setetes air mata meluncur di rahang tegas pria itu membuat semua orang di sana terkejut bukan main, mereka semua menyingkir dari atas ranjang saat Azreal melangkah dengan sangat pelan. Hati nya berdenyut nyeri, entah mengapa ia terlihat sangat lemah saat ini.

"Ini adalah kesempatan terakhir bagi mu, jaga gadis itu dengan baik".

Pertahanan Azreal hancur saat suara penuh kelembutan menggema di kepala nya, tangan nya terulur membelai pipi gadis di atas ranjang dengan bergetar, tatapan pria itu sungguh tak dapat di tebak, ini seperti mimpi!.

The NECROMANCERWhere stories live. Discover now