33. A deadly kiss

40.8K 4.3K 302
                                    

HAPPY READING!!

Manik hazel Carrie tak beralih sedikitpun dari seorang pria yang tengah membersihkan tangannya dengan sebuah waslap, ia dapat merasakan usapan-usapan lembut penuh perhatian dari Azreal. Pria itu bahkan tak sungkan berjongkok di hadapannya untuk membersihkan darah Davian dari tangan nya.

"Bisakah kau mengendalikan getaran itu?" Celetuk Azreal merasa terganggu.

Tubuh Carrie menunduk lesu menatap kedua tangannya, "Maaf, aku sedang berusaha." Ungkap nya merasa bersalah karena kedua tangannya terus saja bergetar akibat kejadian dimana ia menusuk punggung Davian yang masih berwajah Azreal.

Jika kalian fikir ia dan Azreal masih berada di penthouse Davian maka itu tidak benar, saat Azreal mengatakan ia ingin mengambil air hangat pria itu kembali lagi lalu membawa nya ke apartemen Renald, entah apa alasannya Carrie pun tidak mengetahui.

Salah satu tangan Carrie mengusap lembut wajah Azreal, tampak paras tampan suaminya terdapat beberapa lebam juga sobekan di pelipis.

"Kau sudah mengobati luka mu?" Terakhir kali Carrie melihat Azreal terluka adalah saat ia hampir meninggalkan dunia ini.

"Sudah ku basuh dengan air."

Kening Carrie mengerut samar, "Duduklah, jika tidak di obati itu akan infeksi" baru saja Carrie hendak beranjak Azreal langsung menahan kedua tangannya lalu mengecup punggung tangan Carrie hingga sang empunya diam membatu.

"Tidak perlu, tubuh ku bisa menanganinya. Apa lebih baik?" Tanya Azreal kembali mengecup tangan Carrie yang bergetar.

Wanita itu hanya bisa menatap suaminya dengan manik mengerjab-ngerjab, jantung nya berdetak dua kali lebih cepat. Semburat merah mencuat menghiasi kedua pipi Carrie, ia langsung menarik kedua tangannya untuk menutupi wajah nya sendiri. Astaga mengapa rasa nya sangat malu, di tambah wajah tak berdosa Azreal semakin membuat Carrie salah tingkah.

"Carrie aku bertanya pada mu, untuk apa menutup wajah seperti itu" kesal Azreal menarik kedua tangan Carrie.

"Ahk Azreal. Aku malu.." cicit Carrie memalingkan wajah.

Sudut bibir Azreal tertarik ke atas, ia bangkit berdiri kemudian naik ke atas ranjang untuk merebahkan tubuh dengan tangan sebagai penyangga kepala. "Kemarilah" pinta pria itu menepuk dada nya agar Carrie bersandar di sana.

Dengan sedikit bingung Carrie merangkak naik mengikuti perintah Azreal, ia merebahkan tubuh nya dengan kepala bersandar di dada bidang suami nya. Sebuah usapan lembut Carrie rasakan, ia hanya diam meresapi setiap sentuhan Azreal yang membelai surainya.

"Bukankah sudah lama tidak bertemu?".

"Baru saja..?" Carrie meringis merutuki kebodohannya, ia masih saja mengira jika beberapa jam lalu kebersamaannya itu bersama Azreal, tetapi nyata nya ia bersama Davian.

"A-azreal maksud ku..".

"Aku mengerti". Potong pria itu cepat, manik violetnya memandang udara kosong.

"Carrie aku telah menaruh kepercayaan padamu, selama beberapa hari kau berada di Castle Witch aku dan Louwis mempersiapkan sebuah acara untuk tiga hari kedepan."

"Acara apa?".

"Pengangkatan tahta. Sudah saatnya aku memimpin clan NECROMANCER agar kedua orang tua ku terbebas dari tanggung jawab Castle, aku sudah lelah selalu di desak agar menggantikan ayah. Aku sangat cemas saat King mengatakan jika kau pergi bersama ku yang ternyata bukan aku. Aku bersyukur Davian tidak menyentuh mu" Keluh pria itu mengecup puncak kepala Carrie.

Ia tidak bisa membayangkan jika pria bedebah itu menyentuh miliknya.

Nafas Carrie tercekat mendengar penuturan Azreal, bagaimanapun juga ia akan memberi tahu jika Davian pernah beberapa kali mencium nya. Jikalau Azreal akan menghukum atau menyakiti nya ia tak perduli, Carrie akan menerima hukuman itu.

The NECROMANCERWhere stories live. Discover now