44. Kabar Duka

35.7K 4.1K 734
                                    

HAPPY READING!!!

Hancur berantakan, bangunan mewah yang semula berdiri kokoh kini berubah menjadi bongkahan-bongkahan batu hingga rata dengan tanah.

Terdapat beberapa bara api masih membakar reruntuhan, asap hitam perlahan memudar. Dada terasa sesak ketika menghirup udara di sana. Pepohonan tumbang, taman yang di penuhi bunga hancur tak tersisa, mayat berserakan dengan genangan darah dimana-mana.

"A-apa yang terjadi?"

"Ayah!!" Alexsa langsung berlari ketika melihat seorang pria menyangga tubuh Alpha Edward.

Alpha blackmoon pack itu tampak merintih kesakitan sambil memegang perutnya yang bersimbah darah, "A-yah apa yang terjadi? Ayah...hiks...hiks" Tanpa sadar air mata Alexsa mengalir melihat kondisi ayah juga pack nya.

Baru kali ini  ia menunjukkan air mata nya di hadapan orang lain, amarah juga khawatir bercampur menjadi satu, "A-alexsa, argg...kau baik-baik saja?" Lirih Edward membelai lembut pipi putri satu-satunya itu.

"Ayah jangan memikirkan ku...hiks..hiks. Lihatlah diri mu sendiri."

"Uhuk..uhuk."

"Ayah!"

"Alpha!"

"Cepat bawa ayahku pada tabib!" Pekik gadis itu panik ketika darah segar memuncrat dari mulut Alpha Edward.

Seketika tubuh Alexsa jatuh terduduk karena tak kuasa menyangga tubuhnya sendiri. Tempat tinggal sedari kecil bersama mendiang ibunya kini telah hancur tak tersisa, tempat nya tumbuh, menjalani masa senang maupun sedih. Ia bahkan mengingat bagaimana sulit ayahnya mendirikan pack ini. "Hiks...hiks..Siapa yang melakukan semua ini..hiks." Carrie berjongkok untuk memeluk gadis itu.

Ia sendiri sangat terkejut ketika Beta dari blackmoon pack datang lalu membawa nya dan Alexsa kembali. Tetapi siapa sangka musibah ini justru menjadi pemandangan pertama kali yang mereka lihat, manik Carrie memandang kosong reruntuhan blackmoon pack, "Alexsa."

Tangis Alexsa semakin deras ketika pelukan Carrie menguat, wanita itu hanya bisa membelai lembut surai Alexsa tanpa berkata apapun.

"Maaf Nona, saya harus menunjukan satu hal lagi." Ucap Aron Beta blackmoon pack. Dari raut wajah pria itu tampak kesedihan tertahan ketika mengatakannya.

"Mari ikuti saya."

Carrie membantu Alexsa untuk berdiri, ia mengikuti Aron dengan raut cemas. Semoga saja bukan hal buruk, ia khawatir Alexsa terguncang akibat musibah besar ini. Perut Carrie bergejolak mual ketika melewati beberapa mayat dengan potongan tubuh saling berpisah, bau anyir begitu mendominasi bagai Medan perang.

Tiba-tiba Beta Aron berhenti di sebuah tempat, Tidak, ini pasti hanya gurauan. Tidak mungkin" batin Carrie menyela.

"PAMAN!..Hiks...hiks Aaa!..hiks...hiks apa yang terjadi. PAMAN...hiks..hiks."

Dengan sigap Aron menangkap tubuh Carrie yang jatuh meluruh, setetes air mata meluncur mulus ketika tangis histeris Alexsa menyadarkannya. Gadis itu mengguncang-guncang tubuh kaku pria paruh baya di depan sana.

"Tidak." Kepala Carrie menggeleng kuat, ia menyeret tubuhnya mendekat ke arah tubuh Elgar yang sudah tergeletak kaku.

"PAMAN APA YANG TERJADI..hiks...hiks. Paman Aaa!..hiks..hiks..Kau tidak boleh meninggalkan ku paman Aa! ..hiks..hiks"

"Tidak, tidak mungkin. Ada apa dengan mu Alexsa, jangan menangis. Paman pasti mengerjai kita, iya kan?." Ucap Carrie pelan diikuti sebulir air mata yang meluncur mulus di pipinya.

The NECROMANCERWhere stories live. Discover now