Delapan belas - Bertemu

293 50 10
                                    

Playlist: Maher Zain - Sepanjang Hidup

Lyra sampai di rumahnya. Wanita itu menekan bel karna pintu rumah yang telah terkunci. Pintu rumah dibuka oleh Mama nya yang seperti sudah menunggunya dari tadi. Lyra masuk dengan langkah lemah. Tiba-tiba Bapak nya datang dan menghalangi langkahnya

"Dari mana saja kamu, pergi tanpa pamit" kata Andi Abdul

"Aku dari rumah Kakek" balas Lyra dengan nada yang lemah.

"Jadi benar kamu dari rumah Bapak untuk menerima lamaran itu. Kenapa kamu tidak mengatakannya dulu pada kami" ucap Andi Abdul dengan membentak Lyra

Sekar lalu maju kehadapannya

"Lyra, bagaimana bisa kamu merubah keputusanmu. Apa alasanmu nak"

"Maaf tidak memberitahu Mama dan Bapak terlebih dahulu. Setelah kupikirkan tidak ada salahnya aku menerima lamaran Andi Cakra, dia orang yang baik seperti yang dikatakan kakek" kata Lyra berusaha menyakinkan orangtuanya

"Mama tidak percaya, jelas-jelas tadi kamu dengan tegas menolak" ucap Sekar kembali

"Benar yang dikatakan Mamamu. Katakan alasanmu yang sebenarnya, jika kamu tidak bersedia kenapa harus kamu paksakan"

"Itu alasanku yang sebenarnya tidak ada alasan yang lain. Mama dan Bapak tidak perlu sekhawatir itu. Andi Cakra bukan pria jahat yang akan Lyra nikahi. Kuharap Mama dan Bapak merestui keputusan ku" Lyra mengatakannya dengan menatap bergantian Sekar dan Andi Abdul

"Lyra..." ucap Sekar. Lyra memotong perkataan Mama nya karna tidak ingin pembicaraan nya dengan kedua orangtuanya makin panjang

"Aku capek Ma. Aku keatas duluan. Selamat malam"

Dikamar, Lyra mengambil ponselnya kemudian menghubungi Cakra setelah meminta nomor telpon Cakra tadi pada kakeknya. Meskipun merasa enggan untuk menghubungi pria itu, tapi dia memberanikan diri. Nomor telepon itu aktif lalu yang ditelepon mengangkatnya. Lyra mendengar suara berat disebrang telepon

"Halo"

Lyra terdiam sejenak belum berucap apapun. Cakra kembali berucap

"Halo"

Dengan menarik napas Lyra lalu membalas telepon itu

"Halo. Saya Andi Lyra Binaraja, benar ini dengan Andi Cakra" ucap Lyra dengan nada datar

Di lain tempat Cakra yang sedang membaca dokumen langsung melepaskan kertas itu

"Ternyata kamu, Andi Lyra. Benar aku Andi Cakra" ucap Cakra tidak kalah datar

"Saya ingin bertemu dengan Anda. Apa Anda ada waktu besok?"

"Ingin bertemu denganku?", Apa itu artinya dia telah menerima lamaran itu, pikir Cakra

Disisi lain Lyra diam sesaat menanggapi, udah tahu pake nanya lagi

"Iya ada yang harus kita bicarakan. Bukankah begitu" jawab Lyra. Cakra lalu melanjutkan kembali

"Baik. Kita bisa bertemu besok"

"Waktu dan tempatnya akan saya kirim"

Setelah itu sambungan telpon putus. Lyra langsung menutup telepon itu. Tidak peduli dengan sopan santun lalu meletakkan ponsel nya. Setelah itu dia ke kamar mandi membersihkan diri. Hari ini begitu melelahkan, pikirnya

Sedangkan Cakra yang masih ingin bicara tidak menyangka Lyra tanpa permisi langsung menutup panggilan telpon itu. Pria itu merasa sedikit kesal.

-0-

LOVE & CHOICEWhere stories live. Discover now