Dua puluh lima - Malam Pertama...

689 50 9
                                    

Playlist: Yuni Shara - Benci untuk mencinta

Sejak tadi setelah acara mappasewa ada, Cakra saling mengakrabkan diri dengan beberapa kerabat dan keluarga Lyra dengan mengobrol bersama. Cakra cukup nyaman berada diantara mereka, beberapa orang menyinggung tentang dirinya yang akan jadi cabup dan mengatakan akan mendukung Cakra sepenuhnya agar dapat memenangkan suara rakyat nanti nya, hingga tak terasa malam pun menjelang.

Cakra membersihkan dirinya dan mengganti pakaiannya dengan baju kemeja dan celana jeans untuk terlihat lebih santai untuk makan malam.

Beberapa kerabat keluarga Lyra ada yang masih tinggal untuk makan malam bersama dan sebagian lagi telah pulang.

Lyra baru turun dari kamarnya setelah tertidur kelelahan. Iya, Cakra belum masuk kekamar Lyra. Pria itu masih menyimpan barang keperluannya dikamar tamu begitu pula dengan membersihkan dirinya tadi.

Wanita itu juga terlihat berpakaian dengan santai hanya dengan menggunakan baju setelan celana motif bunga-bunga berwarna dasar hijau olive dengan aksen bunga kuning dipadukan hijab berwarna senada

Setelah makan malam itu barulah Cakra naik kekamar Lyra ditemani oleh Sekar. Lyra naik lebih dulu tadi meninggalkan halaman belakang rumah, dimana semua orang yang masih saling mengobrol. Sekar mengetuk pintu karna tidak sabar
kemudian membuka nya

-0-

Lyra telah menunggu Cakra didalam kamar. Bagaimana pun, pasti malam ini mereka akan sekamar membuat Lyra merasakan perasaan tidak nyaman. Pasalnya baru kali ini wanita itu akan sekamar dengan seorang pria sekalipun itu sudah muhrim nya atau suaminya. Mengigat kata suami membuat Lyra geli sendiri.

Lyra mendegar pintu kamar diketuk menandakan itu Cakra. Dia berdiri dari duduknya

Ceklek

Lyra baru saja ingin membuka pintu tapi sudah terbuka lebih dulu menampilkan mama nya dan Cakra.

"Ly, kamu kok nggak tunggu nak Cakra langsung naik kamar gitu aja. Suami mu ini baru disini pasti juga nggak enak langsung masuk-masuk aja" ucap Sekar memberi nasihat

"Itu..." Lyra tidak bisa membalas perkataan mama nya

"Nggak apa-apa ma" ucap Cakra menyelah

"Ya sudah mama keluar yah. Selamat beristirahat kalau gitu" ucap Sekar dengan tersenyum penuh arti

Sekar keluar meninggalkan mereka berdua tidak lupa menutup pintu juga.

Baik Lyra maupun Cakra tetap berdiri diam setelah kepergian Sekar. Suasana diantara mereka benar-benar canggung

"Ehm...aku akan tidur lebih dulu. Kalau mau ganti baju bisa dikamar mandi diujung sana" ucap Lyra

"Ada yang ingin aku bicarakan" balas Cakra

"Tentang apa"

"Kontrak pernikahan kita"

Ekspersi Lyra langsung berubah dari tenang menjadi tegang dengan tatapan menusuk. Aku berusaha untuk bersahabat dengannya malam ini tapi dia ingin memulai perdebatan

"Sudah aku katakan dipembicaraan kita sebelumnya. Aku tidak menerima kontrak pernikahan, bukankah aku sudah memberi pilihan, jika ada kontrak atau embel-embel lainnya jangan teruskan pernikahan tapi kamu memilih melanjutkannya, itu artinya tidak akan ada kontrak pernikahan"

"Dengar Andi Lyra. Apa kamu siap, kita terjebak selamanya di pernikahan ini"

"Aku siap. Kamulah yang tidak siap. Dan juga hanya aku yang terjebak dalam pernikahan ini, kamu Andi Cakra yang menjebak dirimu sendiri"

LOVE & CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang