Tiga Puluh Lima - Mulai Sadar?

606 48 27
                                    

Playlist : Lyodra - Terlanjur Mencinta


Lyra membuka matanya kala sinar matahari menembus jendela kamar. Jika kalian pikir tidur Lyra nyenyak semalam, maka kalian salah. Wanita itu gelisah, badannya kembali panas akibatnya Cakra harus kembali repot. Lyra menghela napas panjang karna Cakra lagi-lagi harus repot karna dirinya.

Cukup kaget melihat ternyata saat ini sudah jam 8. Pantas saja dia tidak menemukan Cakra dikamar sekarang. Bangkit dari tempat tidur, Lyra memengangi kepalanya yang masih pusing, kemudian berjalan kekamar mandi, memandang wajahnya yang terlihat begitu... acak-acakan. Bibir pucat disertai lingkaran hitam dibawa matanya.

Kembali mengigat kejadian semalam membuat Lyra tersenyum. Saat mereka berpelukan untuk pertamakalinya tanpa merasa terpaksa dan jangan lupakan perhatian dan kepedulian pria itu padanya

Tidak, jangan berharap terlalu tinggi dulu Ly, karna kalau jatuh itu sakit

Pikiran lainnya kembali muncul, kali ini membuat Lyra cemas. Cakra sudah melihat wajahnya yang sehancur ini

Memalukan..., tapi tunggu, sejak kapan aku harus begitu peduli dengan pandangan Cakra?

Sepertinya pria itu benar-benar berhasil membuatnya baper sekaligus berhutang budi padanya

Ya Allah, kenapa aku harus sakit sih

-0-

Penampilan Lyra sudah lebih baik setelah membersihkan diri. Rasa lapar membuat Lyra harus keluar kamar meskipun dia malas bergerak.

Berjalan dengan hati-hati, Lyra keluar dari kamar namun tiba-tiba ada seorang gadis asing yang menghampirinya

"Pagi kak, saya Fitri diutus oleh ibu dan bapak, Pak Andi Cakra. Kata ibu aji saya harus rawat kak Andi Lyra dan bantu-bantu urusan rumah disini"

"Panggil Lyra aja"

"Baik Kak Lyra, sini saya bantu"
Ucap Fitri lalu mengamit lengan Lyra

"Terima kasih"

Jujur saja Lyra kurang nyaman dengan kehadiran orang lain dirumahnya. Dia terbiasa mandiri sehingga merasa sedikit terganggu jika orang lain membantunya. Keadaannya membuat Lyra mau tidak mau harus menerima bantuan Fitri saat ini

"Apa kita mau makan. Saya sudah masak tadi kak"

"Kebutulan sekali, malupu metto'ka'"

Lyra lalu duduk dimeja makan sambil memainkan ponselnya sembari menunggu makanan yang akan disajikan oleh Fitri hingga tak menyadari kehadiran Cakra. Baru setelah kursi didepannya ditarik, Lyra akhirnya mengalihkan tatapannya dari ponselnya

"Fitri, kamu...Eh"

Cakra ternyata masih dirumah

"Aku kira kamu Fitri" lanjut Lyra

"Perbanyak istirahat dan hp simpan dulu" Ucap Cakra kemudian

Entah kenapa Lyra jadi tidak sanggup menatap Cakra saat ini, sungguh Lyra tidak suka harus berhutang budi pada pria itu. Cakra yang tak dapat respon menyahut kembali

"Sudah merasa baikan kan?"

"Alhamdulillah"

Fitri lalu datang membawa menu sarapan, lalu beranjak meninggalkan meja makan itu

"Terima kasih banyak untuk kemarin dan semalam. Maaf sudah begitu merepotkan" ucap Lyra

"Gak papa. Itukan sudah jadi kewajibanku juga" Jawab Cakra singkat yang dibalas Lyra dengan anggukan kepala

LOVE & CHOICEWhere stories live. Discover now