Dua puluh dua - Mapacci -pacci

330 45 6
                                    

Playlist : Kassy – Good morning (Ost Fight For My Way)

Dua hari menjelang hari-H pernikahan Lyra, malam nya Lingga turun ke Pangkep untuk bisa membantu persiapan pernikahan adiknya. Besok adalah acara mapacci-pacci sehingga orang-orang pasti sudah sibuk di rumah terlebih malam ini pembuatan kaddo minyya yang wajib ada jika acara mapacci-pacci.

Lingga yang kangen dengan putri nya, Alya ingin menjemputnya agar bermalam bersama di rumahnya. Dia memarkirkan mobilnya didepan rumah Annisa. Lampu rumah yang menyala pertanda Annisa ada didalam. Lingga mengetuk pintu dan di buka oleh Annisa. Pria itu mengucapkan salam sebelum masuk ke dalam rumah dan melihat Alya yang sedang makan di depan tv. Meja yang ada didepan tv dijadikan meja makan oleh Annisa.

"Alya, Ayah datang" ucap Annisa

Anak itu menoleh, melihat Lingga membuatnya langsung berlari kearah Ayahnya. Alya terlihat bahagia sambil terus memanggil Lingga dengan ucapan yang belum jelas. Annisa lalu berjalan membersihkan meja sofa yang terlihat berantakan setelah kegiatan makan nya dengan Alya.

"Kamu biasa makan disini saja" tanya Lingga sambil menggendong Alya

"Iya soalnya Alya suka nggak mau diatur kalau di meja makan terpaksa aku makan disini saja. Berantakan sekali yah" balas Annisa

Lingga tahu pasti Annisa sangat kesusahan merawat Alya sendirian belum lagi Annisa pasti merasakan lelah setelah bekerja seharian dan pulangnya harus mengurus Alya lagi.

Dia dengan Annisa memang baru berpisah selama 3 bulan. Dulu mereka menetap di Makassar. Yang ditempati Annisa sekarang adalah rumah pemberian ayah Annisa untuk pernikahan mereka yang menjadi rumah kedua mereka jika turun ke Pangkep.

Perpisahan mereka terjadi karna kemauan Annisa. Di awal pernikahan mereka hubungan kedua nya bisa dikatakan baik-baik saja. Annisa juga terlihat bahagia bersamanya, setidaknya itu menurut Lingga. Namun setelah Alya lahir dan sudah berumur satu tahun Annisa dengan gampang meminta cerai darinya. Lingga tidak tahu kesalahannya dimana sehingga selalu menolak untuk menceraikan Annisa terlebih sudah ada Alya di tengah-tengah mereka.

Lingga masih ingat bagaimana bertekad nya Annisa ingin berpisah dengannya dengan melontarkan alasan yang menurut pria itu sangat konyol.

"Katakan apa alasanmu ingin berpisah. Kamu tidak memikirkan Alya, saat dia sudah mengerti segala hal dia pasti akan kecewa"

"Bukan kah sudah kukatakan sebelum pernikahan kita, aku ingin menikah dengan kak Lingga karna ingin keluar dari rumah Ayahku. Aku tidak lebih dari sekedar memanfaatkan kakak saja. Kak Lingga pantas mendapatkan wanita yang lebih baik dariku"

"Aku tidak peduli kamu memanfaatkan ku atau apapun itu Nisa. Aku sudah bahagia jika kita bisa hidup bersama dan membesarkan Alya"

"Tapi aku yang peduli. Aku merasa bersalah dengan fakta itu kak. Aku pun bahkan tidak bisa membalas perasaan kak Lingga "

Hingga pada akhirnya Lingga menyerah, lelah dengan perdebatannya dengan Annisa setiap hari, jika memang salah satu pasangan kita sudah meminta perpisahan maka mungkin saja tidak ada lagi harapan dalam hubungan itu.

"Aku berniat membawa Alya bersamaku malam ini ke rumah. Bisa kan"

"Nggak bisa besok aja kak. Menurutku kurang baik Alya keluar malam-malam"

"Kalau kamu mengkhwatirkan Alya kamu juga bisa ikut dengan kami"

Sebenarnya Annisa ingin ikut bersama dengan Lingga karna jika Alya pergi otimatis dia hanya sendirian dirumah dan kesepian tapi dia pikir dirinya terlalu sering terlibat dengan keluarga Lingga padahal mereka sudah bercerai

LOVE & CHOICEOnde as histórias ganham vida. Descobre agora