Satu - Kehidupan Sekolah

1K 88 22
                                    

Playlist  : Devano Danendra - Menyimpan Rasa

13 tahun yang lalu...

Sore itu banyak siswa siswi SMAN 2 PANGKEP yang berkumpul di lapangan, selepas bel pembelajaran berakhir. Lyra berjalan dengan cepat ke lapangan mengira ada perkelahian yang berlangsung. Tangannya kemudian ditarik oleh seorang siswi.

"Lyra"

Lyra berbalik ternyata mentari yang menarik tangannya

"Apa Tar, gue mau ke lapangan nih kayaknya ada perkelahian" ucap Lyra sambil terus berjalan. Mentari lalu tertawa

"Hey, Bukan perkelahian Puang Lyra tapi persiapan suprise ultah" Langkah lyra terhenti

"Apa? Suprise ultah?!"

" Iya, Kak Cakra lagi suprise ultah buat Annisa, seluruh siswa mungkin tahu kecuali lo. Lo sih sibuk di sekret terus" ucap Mentari sambil mencibir.

"Ahh.., Tar lo kan tau posisi gue. Lagian gue udah ijin sama Ibu Ningsi tadi jadi tidak terhitung bolos" ucap Lyra, namun seakan tersadar "OMG, gue lupa kita satu kelompok kan"

"Udah ah, gue mau kesana" Mentari berjalan mendahului Lyra

"Tar, gue minta maaf sumpah gue lupa. Pasti lo kesusahan banget yah presentasi sendiri"

"Menurut kita Puang?"

"Okay, sekali lagi gue minta maaf. Gimana kalau besok gue traktir di mas Tejo"

Langkah Mentari berhenti

"Lo nyogok gue, tapi boleh deh" ucap tari sambil tersenyum. Dalam hati Lyra bersorak Mentari memang luluh kalau sudah menyangkut traktiran makan

" Thank you Tar, kalau gitu kita balik yuk" Kemudian Lyra menarik lengan Mentari

"Tunggu, kita kan mau ke lapangan"

"Ngapain coba, nonton acara alay? sorry, gue gak tertarik"

Lyra sebagai seorang ketua osis tidak menyukai hal-hal yang hanya menurutnya membuang-buang waktu. Gadis berperawakan tinggi tersebut menarik tangannya dari lengan Mentari.

"Tujuannya apa coba rayain ultah ditengah lapangan, gak jelas banget"

"Ini nih yang gue gak suka dari anda Puang, kaku dan serius. Yang di lakukan kak Cakra itu romantis kali Lyra. Suprise ultah untuk pacarnya" ucap Mentari sambil menggelengkan kepala nya

"Iya, tapi kan gak usah didepan anak-anak juga kali, kesannya narsis banget"

Lyra berbalik lalu berjalan menuju kelasnya kembali karna lupa mengambil tas. Sambil tersenyum mentari mengikut di belakang lyra " Puang, cemburu yah?" Ucap mentari sambil menggoda.

Lyra lalu menghentikan langkahnya. Kemudian menatap Mentari dengan pandangan kesal

"Lo ngomong apa sih, cemburu?, enggaklah. Lo mending pergi sana nonton, kalau perlu bantui si Cakra siapin ultah buat pacarnya"

Lyra melanjutkan langkahnya dan Mentari terus mengikuti nya dari belakang

"Gak mau. Lebih seru lihat Puang marah-marah dan cemburu"

Mendegar perkataan Mentari membuat Lyra menjadi lebih kesal dengan gadis itu

Cakra pernah menyatakan perasaannya kepada Lyra waktu Lyra masih kelas 10. Tapi Lyra dengan tega menolak cakra didepan seluruh teman sekelas Lyra. Hingga saat ini hubungan mereka tidak baik juga tidak buruk. Mereka hidup seakan-akan tidak saling mengenal.

Lyra sudah sampai di kelas lalu mengambil tas nya. Lalu berkata kepada Mentari yang ada di belakangnya

"Satu lagi Mentari, jangan panggil gue Puang. Gue gak suka"

LOVE & CHOICEWhere stories live. Discover now