Empat Puluh Enam

641 27 6
                                    

Playlist : Feby Putri feat Fiersa Besari - Runtuh



Study tour akan dilaksanakan hari ini dan sialnya Lyra baru sadar akan
jadwalnya subuh tadi dimana dia ditugaskan mendampingi Mahasiswanya untuk kegiatan tersebut

Hujan turun dengan intensitas sedang, Lyra mengamatinya dibalik kaca jendela
sambil menyantap sarapannya yang berupa roti dan susu. Wanita itu tak sempat memasak karna harus bersiap sepagi mungkin

Lyra paling malas harus beraktivitas jika cuaca tidak mendukung seperti ini, Dia bukannya membenci hujan hanya saja suasana yang dingin dan suara rintik hujan membuatnya ingin bergelut dibawa selimut saja dengan nyaman

"Ini baru jam 6 kok udah siap begini" tanya Cakra yang melihat Lyra sudah rapi

"Aku ada study tour bareng Mahasiswa hari ini" jawab Lyra tanpa menoleh
kebelakang tempat Cakra berdiri
Cakra pun mengangguk mengerti

Suasana diantara mereka masih canggung mengigat pagi ini adalah percakapan mereka setelah malam tadi. Meskipun sudah berbaikan Lyra masih ingin menjaga jarak pada Cakra sehingga meminta agar pria itu tidur dikamar lain

Waktu terus berjalan membuat Lyra harus segera meninggalkan rumah. Cakra masih berdiri dibelakang istrinya, memperhatikan punggung Lyra dalam diam. Lyra pun sadar kalau Cakra masih berdiri dibelakangnya seperti sedang mengamatinya

Lyra lalu berbalik dan dugaannya ternyata benar. Tatapan keduanya bertemu untuk beberapa detik
"Sarapan ta' ada dimeja, Aku akan jalan sekarang"

"Ini hujan lo, Ly. Yakin bisa bawa mobil sendiri"

"Bisa kok lagian cuman sampai kampus aja. Aku naik bus nanti kelokasi"

"Bagaimana kalau aku antar aja ya biar lebih aman"

Tak disangka oleh Lyra kalau Cakra mau mengantarnya. Sepertinya pria itu ingin berbicara lebih banyak padanya, pikir Lyra. Kalau itu maunya, Lyra tak keberatan karna sebenarnya penglihatannya juga kurang baik untuk mengemudi dalam keadaan hujan. Dia masih waras untuk menghidari bahaya daripada menghindari suaminya
"Ya, boleh" jawaban Lyra membuat Cakra senang karna istrinya tak menolak ajakannya

-0-

"Kamu kelarnya nanti jam berapa?" tanya Cakra. Sedari tadi tidak ada percakapan diantara mereka. Lyra  hanya sibuk melihat hujan dibalik kaca mobil

"Gak pasti kalau sesuai plan ya bakal selesai sore mungkin" jawab wanita itu
tanpa menoleh pada suaminya

"Hubungi aku kalau udah beres, nanti aku jemput"

"Tidak usah jemput. Aku bakalan langsung singgah aja selepas pulang nanti, bus nya dari arah Makassar"

"Baiklah, intinya tetap hubungi aku kalau udah pulang" Cakra kembali menoleh kesamping namun istrinya masih lebih tertarik memperhatikan rintik hujan dibalik jendela mobil dibandingkan menghadap padanya

"Ya, akan kuhubungi"

Mobil terus melaju dengan suasana hening. Hanya deru kendaraan lain beserta suara hujan karna tidak ada lagi percakapan diantara mereka. Hingga tak terasa keduanya telah tiba didepan lapangan kampus. Terlihat banyak
mahasiswa yang sudah menunggu ditempat berteduh karna hujan masih turun namun intesitasnya sudah menurun Lyra membuka sabuk pengamannya bersiap untuk turun. Tak lupa berpamita pada suaminya "Makasih sudah mengantar" kali ini wanita itu menoleh pada Cakra kemudian bersiap keluar

"Tunggu Ly" ucap pria itu lalu segera melepas sabuk pengamannya. Ekspersi Lyra mengisyaratkan tanya. Pria itu menjulurkan tangannya didepan Lyra dan wanita itu hanya menatap tangan Cakra "Gak pamit dulu"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 18, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LOVE & CHOICEWhere stories live. Discover now