Prolog

2.2K 111 20
                                    

Cakra dan Lyra duduk berhadapan dipisahkan oleh sebuah meja yang telah berisi hidangan makanan. Lyra yang datang lebih dulu, membuat nya langsung memesan makanan. Mereka saling menatap. Lyra berusaha untuk tidak terintimidasi dengan tatapan Cakra padanya. Wanita itu menghela napas sebelum mulai berbicara

"Saya tidak menyangka Anda mengajukan lamaran kepada kakek saya secara tiba-tiba. Apa sebenarnya yang melatar belakangi Anda ingin menikahi saya" ucap Lyra to the point

"Aku pikir tidak ada salahnya. Setiap orang berhak menentukan dengan siapa dia akan menikah. Dan bisa kita bicara dengan santai saja" balas Cakra tenang

Hanya itu tanggapannya, pikir Lyra

"Baik kalau begitu" jeda Lyra kemudian melanjutkan ucapannya "Hanya itu yang ingin Anda, maksudku kamu katakan. Itu jawaban yang sangat umum, aku menginginkan kamu menjawabnya dengan jujur"

"Bukannya kamu sudah setuju dengan lamaran ku. Itu artinya kamu tidak bisa lagi mundur dari keputusan mu" ucap Cakra lalu bersandar disandaran kursi

"Bisakah kita saling jujur saja. Aku akan mengatakan dengan jujur bahwa aku menerima lamaran itu karna terpaksa, jadi jangan merasa aku punya ketertarikan denganmu. Jadi katakan juga dengan jujur alasanmu ingin menikahi ku"

"Baiklah. Perkataanmu membuatku lega, sama sepertimu Andi Lyra, aku melamarmu bukan karna memiliki perasaan keteratarikan juga" Cakra memajukan tubuhnya lalu melanjutkan perkataannya "Kamu mungkin sudah tahu bahwa aku adalah calon bupati, untuk itu aku harus segera menikah dan pilihanku jatuh padamu. Bukan tanpa alasan, kamu memiliki kriteria yang sesuai dengan pendamping yang kuinginkan. Jadi bisa dikatakan alasanku menikahimu adalah karna politik. Maaf,,jika itu menyinggung perasaanmu"

Telinga Lyra terasa panas mendengarnya. Bahkan dia bisa mengatakannya dengan tenang, sikap arogannya terlalu tinggi, pikir Lyra. Karna tak tahan seketika dia memberikan tamparan yang keras pada Cakra

"Tapi kenapa harus aku dari sekian banyak wanita lainnya!" Ucap Lyra dengan nada marah "Ahh,,kamu berpikir aku wanita yang mudah dibujuk bukan" lanjut Lyra

Tamparan Lyra terasa sangat panas bagi Cakra.Cukup kesal tapi pria itu menahannya.

"Dengarkan aku, ini hanya pernikahan sementara. Selama pernikahan, kamu maupun aku bebas berhubungan dengan siapapun. Kita tidak akan terjebak selamanya untuk hidup bersama" tambah Cakra

"Kamu pikir aku senang mendengarnya. Kenapa kamu harus menyeretku dalam hubungan seperti itu. Apa salahku?, Kenapa harus hidupku yang kamu usik. Apakah kamu masih dendam dengan penolakanku dimasa lalu"

"Aku tahu, aku salah. Aku, Andi Cakra akan memberikan kompensasi yang setimpal dengan yang kamu lakukan setelah nantinya kita bercerai. Dan ini tidak ada hubungannya dengan masa lalu"

Kompensasi katanya, apa dia pikir statusku setelah bercerai dengannya sebanding dengan sebuah kompensasi. Akan kubuat rencanamu gagal karna melibatkanku. Kamu Andi Cakra salah orang jika berpikir aku akan mengikuti rencanamu

"Cukup!. kamu sudah mengatakan apa yang kamu inginkan. Sekarang giliranku, aku Andi Lyra tidak menerima perceraian atau segala hal yang kamu sebutkan tadi. Prinsip ku menikah sekali seumur hidup. Jadi Pilihanmu sekarang hanyalah membatalkan pernikahan atau terjebak selamanya denganku dalam hubungan pernikahan"

Seketika Cakra membulatkan mata nya. Lyra yang melihat reaksi Cakra tersenyum jahat

"Apa?!" Ucap Cakra tak percaya

"Pilihanmu hanya itu" balas Lyra

"Tunggu, apa kamu berniat terjebak selamanya denganku"

"Itu tergantung dari keputusanmu, Andi Cakra" Lyra lalu melihat jam tangannya "Sepertinya aku harus pergi sekarang, masih ada kelas yang menungguku. Oh iya, telpon aku jika kamu sudah memutuskan. Selamat menikmati. Permisi"

Lyra berdiri dari duduknya, berjalan meninggalkan Cakra dengan percaya diri. Sungguh saat ini Lyra sangat marah bagaimana bisa dia diperlakukan seperti itu. Jika aku menderita maka kita akan menderita bersama Andi Cakra.

Sedangkan disisi lain Cakra tidak menyangka Lyra akan menempatkannya dalam posisi yang sulit. Sial, kata nya pada diri sendiri.



NOTE
Terima kasih untuk para pembaca yang mampir kesini. Ini tulisan ku yang pertama jadi maaf jika sangat banyak kekurangan, karna aku masih dalam tahap belajar menulis.

Enjoy...
Jangan lupa vote and comment ya!


LOVE & CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang