Empat Puluh

248 20 1
                                    

Playlist : Kaulah Cinta Matiku - Andra Respati ft. Gisma Windira

Tiba dirumah, Lyra melihat sepatu Cakra tanda bahwa pria itu tiba dirumah lebih dahulu namun setelah dicari-cari Lyra tidak menemukan keberadaannya

Sepertinya Cakra ke Masjid untuk shalat magrib, aku lebih baik membersihkan diri dan setelah itu shalat

Selepas shalat, Lyra mendapati Cakra sudah ada dikamar mereka. Wanita itu menghampiri sang suami yang sekarang duduk ditepi ranjang sambil menatap layar ponselnya

"Kita jadi pergi atau enggak?" Tanya Lyra

Kehadiran sang istri mengalihkan Cakra dari layar ponselnya lalu berbalik menatap Lyra

"Jadi, aku udah pesan tempatnya" balas Cakra disertai senyuman.

Ternyata bahagia itu sederhana karna Lyra detik ini merasakannya. Cakra menatapnya dengan hangat disertai senyuman sudah mampu membuat jantungnya berdetak lebih cepat tapi terasa menyenangkan

"Oke, aku senang... kita jadi dinner. Kalau gitu aku siap-siap dulu"

Sebelum beranjak, Cakra meraih tangannya
"Jangan terlalu lama puang Lyra, nanti keburu terlalu malam "
Lyra mengangguk tanda mengerti

-0-

Malam itu Lyra memakai tunik berwarna merah dipadukan dengan kulot berwarna hitam serta hijab dengan aksen motif sedangkan Cakra hanya memakai kemeja berwarna putih yang dipadukan dengan celana jeans

Cakra memilih restoran dengan konsep luxury, wajar jika tempatnya harus dipesan terlebih dahulu, pikir Lyra. Suasana dalam restoran itu begitu elegan dan terkesan privat

Keduanya lalu diarahkan oleh seorang pelayan restoran tersebut menuju meja pesanan mereka. Pelayan memberikan buku menu dan keduanya mulai memilih apa yang akan mereka pesan

Sebelum duduk Cakra menarik kursi untuknya "Aku suka tempatnya. Kamu pasti sering kesini, ya?" ucap Lyra

Dengan Annisa mungkin tambah Lyra dalam hati. Memikirkan Cakra dan Annisa pernah makan disini cukup merusak suasana hatinya

"Gak juga. Aku senang kamu menyukai tempatnya"

Setelah memilih apa yang akan mereka pesan, pelayan tersebut lalu meninggalkan meja mereka

"Kebetulan aku pernah kesini beberapa kali dengan keluarga. Makanan restoran ini emang enak meskipun agak mahal tapi sebanding lah dengan harganya. Kalau kita pernah kesini dengan siapa?"

Cakra terdiam sejenak. Pria itu sering ke restoran ini bersama Annisa karna wanita itu menyukai makanan dan nuansanya tapi Cakra masih sadar agar tak mengatakannya pada Lyra

"Teman dan juga keluarga" ucap Cakra datar

"Yakin?. Kalau dengan wanita itu, Annisa?" ucap Lyra sambil membaca buku menu seperti tidak peduli tapi menunggu jawaban Cakra

"Kenapa tiba - tiba kamu membawa Annisa kedalam percakapan kita" terdengar nada tidak suka dalam perkataan Cakra. Pria itu tidak mau pembicaraan tentang Annisa berujung perdebatan lagi dengan Lyra

"Itu tidak menjawab pertanyaan yang ku ajukan" tambah Lyra terdengar menuntut. Bersamaan dengan itu Pelayan datang kembali mencatat pesanan mereka

"Ly, tolanglah masih banyak hal lain yang bisa kita bahas" Cakra benar-benar tidak mau melanjutkan pembicaraan mengenai Annisa

Karna tidak ingin memperburuk suasana mereka, Lyra berhenti menuntut jawaban Cakra karna itu sama saja merusak dinner mereka
"Baiklah. Aku sebenarnya membicarakan ini karna aku hanya gak mau dan gak suka kamu mengigat wanita lain ketika ketika kita sedang bersama. Hanya itu"

LOVE & CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang