Tiga Puluh Sembilan

702 34 2
                                    

Playlist : Westlife - Nothing's Gonna Change My Love For You

Sudah sekitar 2 bulan usia pernikahan Lyra dan Cakra. Seiring berjalannya waktu hubungan keduanya makin membaik. keduanya berusaha agar tidak terjadi perilaku yang bisa menyebabkan perselisihan. Bisa dikatakan fase mereka adalah pendekatan untuk lebih mengenal satu sama lain.

Tentu saja Lyra senang dengan situasi mereka. Sebisa mungkin Lyra akan menjalankan kewajibannya sebagai istri dengan baik, meskipun pekerjaannya bertambah lebih banyak. Sekarang Lyra sadar bahwa menjadi wanita karir sekaligus punya tanggung jawab sebagai istri tidaklah mudah

Pagi ini ketika dikampus, Lyra langsung diarahkan untuk menghadap kepada Kajur. Dia tidak tahu ada urusan apa Pak Kajur dengannya

Lyra mengetuk pintu sebelum masuk dalam ruangan Kajur, terdengar Pak Arsyan alias Kajur menyuruhnya untuk masuk

"Silahkan duduk Bu" ucap Pak Arsyan kepada Lyra yang telah memasuki ruangan. Lyra pun senyum dan akhirnya duduk

"Anda Bu Andi Lyra, bukan?"

"Benar Pak, Saya Lyra, dosen prodi Agro. Kebetulan saya bergabung 2 tahun lalu ketika Pak Arsyan sedang menempuh doktoral" ucapnya seramah mungkin

"Kalau begitu kenalkan juga, saya Arsyan Pombatu, Ketua Jurusan baru yang terpilih untuk periode ini. Kalau tidak salah, ini pertamakalinya kita bertatap muka"

Lyra merespon dengan mengangguk mengiyakan. Padahal waktu rapat dia hadir tapi Pak kajur mungkin tidak sadar kehadirannya

"Katanya Pak Arsyan manggil saya kesini. Ada perlu apa ya Pak?"

"Oh iya, sebenarnya saya hanya ingin mengobrol sebentar supaya bisa lebih kenal"

"Tadinya saya kira hal serius. Maaf seharusnya saya yang berinisiatif memperkenalkan diri terlebih dahulu" ucap Lyra dengan tersenyum kikuk

"No problem. Lagi pula saya senang ada dosen baru yang bergabung di jurusan, masih muda dan latar belakang pendidikan yang memumpuni"

Tidak disangka oleh Lyra bahwa Pak Arsyan sangat ramah, itu kesan pertamanya

"Saya masih harus belajar banyak Pak, mohon bantuannya"

"Oh ya, sebenarnya saya minta Bu Lyra kesini juga karna saya punya penawaran, apa mungkin Bu Lyra berminat mencalonkan diri sebagai Kaprodi?"

Pertanyaan timbul dikepala Lyra, kenapa tiba-tiba Pak Arsyan memberikan penawaran seperti itu padanya. Menjadi Kaprodi itu menarik tapi secara pribadi Lyra belum siap

"Jujur saya tidak sangka Pak Arsyan memberi penawaran ini kepada saya"

"Menurut saya Bu Lyra cocok jadi Kaprodi. Masih muda dan dengan kualifikasi diri yang cocok memajukan jurusan kita terutama prodi"

Apa itu pujian, pikir Lyra. Tapi tetap saja mereka baru kenal, dari mana dia tahu aku punya kualifikasi jadi Kaprodi atau yang lebih masuk akal Pak kajur ini menyelidikan latar belakang aku

"Saya berterima kasih atas penawaran pak Arsyan, tapi saya merasa belum pantas menduduki jabatan sebagai Kaprodi. Disamping saya memang belum siap menerima tanggung jawab Kaprodi, masih banyak dosen senior yang lebih pantas untuk menduduki jabatan tersebut karna mereka lebih berpengalaman dan saya masih seorang pemula dibidang ini"

Bisa Lyra lihat kalau Pak Arsyan tersenyum dengan arti aku tidak percaya

"Saya pikir itu hanya alasan Bu Lyra saja, alasan sebenarnya apa karna Bu Lyra harus fokus mendampingi suami di Pemilu kali ini?. Saya tahu ini dari informasi sesama dosen kalau suami Bu Lyra adalah Andi Cakra, salah satu kandidat calon bupati"

LOVE & CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang