Part 26

302 46 0
                                    

💎Happy reading💎


Keesokan harinya, Fabio datang menjemput Gishela untuk pergi sekolah bersama. Berhubung Fabio membawa mobil, Debi ikut numpang ke sekolah walau dia tahu Fabio kurang suka dengannya, sama halnya dengan Debi yang kurang menyukai Fabio. Walau Fabio tidak pernah mengatakan dirinya tidak suka kepada Debi, tapi Debi tahu pasti kalau Fabio tidak menyukainya. Terlihat jelas dari cara pandang dan bicara Fabio kepadanya.

Setelah sampai di sekolah, Debi buru-buru ke kelas untuk menghindari kontak mata dengan Fabio. Bukan apa-apa, hanya saja Debi sedikit risih dengan tatapan Fabio yang seolah selalu mengintimidasinya, tatapan yang diberikan Fabio kepadanya selalu terkesan tajam dan mengisyaratkan permusuhan.

Sementara Gevan baru saja datang ke sekolah dengan pakaian yang jauh dari kata rapi. Entah apa yang terjadi dengannya kemaren, sampai-sampai diri Gevan yang dulu seolah kembali hidup. Julukan badboy yang selalu dia dapatkan di SMP seakan kembali hadir dalam diri Gevan saat ini. Hatinya yang kacau gara-gara Debi pun membuat dirinya juga kacau.

"Kenapa, Bos? Kusut banget," komentar Bagas ketika melihat Gevan baru saja memasuki kelas dengan penampilan acak-acakan.

"Gue galau ... napa emang?" jawab Gevan sedikit judes.

"Ya elah ... yang minta putus siapa, yang galau siapa? Heran gue," sanggah Rayan yang juga sudah datang sedari tadi.

"Arghh ... gue enggak tau lagi harus gimana. Kenapa, sih gue bisa suka sama cewek itu?" teriak Gevan frustasi.

"Bos! Masih banyak cewek diluaran sana yang mau sama lo. Gue liat Debi itu enggak cantik-cantik amat," kata Bagas asal, niatnya Bagas hanya ingin menghibur Gevan saja.

"Diam lo! Bagaimanapun juga gue butuh waktu buat ngelupain Baby--Debi," kata Gevan, kemudian menidurkan kepalanya di atas meja.

"Gan! Gue punya ide," bisik Rayan di telinga Bagas.

"Apa?" tanya Bagas penasaran.

"Jam istirahat nanti gue kasih tau. Sekalian kasih tau ke Rion," bisik Rayan lagi, yang dibalas anggukan oleh Bagas.

Tak lama setelah itu, bel masuk berbunyi diiringi guru yang masuk ke kelas X IPS III, ini guru sepertinya bukam guru biasa, buktinya saja tidak sampai satu menit bel masuk berbunyi, ini guru sudah stand by di depan kelas dan bersiap untuk mengajar. Biasanya guru seperti ini banyak dibenci murid-murid yang tidak suka belajar.

Pelajaran pun berlangsung dengan khitmat. Sementara pelajaran berlangsung, Gevan hanya berdiam diri sambil menidurkan kepalanya di atas meja. Suasana hati Gevan benar-benar tidak bagus hari ini, sampai-sampai belajar pun rasanya Gevan tidak punya minat sama sekali.

****

Ketika jam istirahat tiba, Rayan menyuruh Bagas untuk tetap di kelas dan membiarkan Gevan ke luar sendirian. Biasanya juga Gevan sering meninggalakan teman-temannya sesuka hati kalau mau menemui Debi, jadi untuk kali ini Rayan juga membiarkan Gevan ke mana pun yang Gevan inginkan.

Tak lama setelah itu, Rion datang terburu-buru dan bergabung dengan Bagas dan Rayan, wajah penasaran tampak kentara di wajah tampan Rion, Rion benar-benar penasaran dengan rencana teman-temannya saat Rayan mengiriminya pesan singkat tadi.

"Ada apa?" tanya Rion penasaran.

"Jadi gini ... enggak biasanya si Bos sampai galau kayak gitu banget karena putus sama cewek. Kalian pada nyadar enggak, sih?" kata Rayan serius.

"Iya, ya ... biasanya 'kan si Bos enggak pernah pacaran sama satu cewek aja, jadi kalau putus sama cewek yang satu, cewek yang lain 'kan masih ada," jawab Bagas sambil memikirkan masa lalu Gevan yang selalu memiliki banyak pacar.

Unconditional Love [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang