38. Ketika Pikiran dan Hati Sejalan

328 37 2
                                    

Langkah terdengar serempak, riang, dan gembira. Usai pelajaran terakhir, mereka bergegas menuju parkiran. Senyum dari ketiganya terus mengembang, terlebih ketika Nabila mulai bernyanyi. Menuruni anak tangga terasa seperti memiliki irama, Nabila sampai sengaja mengentak kakinya agar menciptakan suara yang lebih kuat.

Nabila terdengar mulai menyanyi sambil melihat kedua temannya.

"Itu lagu dari Tulus, ya? Judulnya Manusia Kuat." Alma antusias menjawab, bukan menyambung lagu. Namun, bukan masalah. Nabila memberi anggukan dan membalas dengan senyum.

Suara yang terdengar indah, begitu pas ketika Luna melanjutkan salah satu liriknya.

"Aku juga mau melanjutkan lagunya." Alma ikut menyanyikan liriknya yang
kemudian serempak, mereka menyambung lagu itu lebih keras.

Tepat ketika bagian reff, mereka semakin asyik menyanyi.

Ada makna istimewa terselip pada lagu tersebut, Nabila tahu setelah mencari di Google. Bukan hanya dia, tetapi Luna dan Alma pun sudah tahu melalui Nabila. Itu sebabnya, mereka bersemangat menyanyikan lagu tersebut. Bukan hanya terdengar bagus, tetapi juga menyimpan makna istimewa.

 Bukan hanya terdengar bagus, tetapi juga menyimpan makna istimewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa, mereka sudah sampai di samping motor Alma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa, mereka sudah sampai di samping motor Alma. Nabila bergegas memperhatikan dirinya di kaca spion motor Alma, merapikan wajah dan rambut. Sementara Alma memasang helm dan Luna berdiri memandangi sekeliling sambil menunggu Nabila selesai.

Argia (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang