4. Jangan Dekat-dekat

1.3K 171 11
                                    

Bel baru saja berbunyi, para siswa dan siswi mulai masuk dan mengambil duduk di tempatnya masing-masing. Tampak Zalfa yang sempat mengenakan kacamata pun membuka kacamata tersebut lalu menaruh ke dalam laci.

"Zalfa, kecamatamu kenapa dilepas?" tanya Aiyra teman Zalfa.

"Ada guru, ntar disita lagi," jawab Zalfa lalu kembali mengarahkan pandangan ke depan saat guru sudah masuk dan memulai pelajaran.

***

"Lun, lihat Azlan, nggak?" Zalfa menghampiri dengan pertanyaan yang tak biasa. Pasalnya, pemuda itu sudah tidak terlihat lagi saat siswa dan siswi mulai keluar dari kelas.

"Azlan? Jalan kali, sama cewek lain." Celetuk Luna membuat Zalfa kesal.

"Ish, ditanya baik-baik juga. Kamu memang sengaja, ya, mau cari masalah?" Zalfa melipat tangan setinggi dada.

Luna menggeleng dengan senyum tipis. "Aku nggak lihat. Lagian, kalau aku lihat nggak bakalan kali aku kasih tahu."

"Kenapa?"

"Tahulah, kamu itu kayak lem nempel mulu. Aku kasihan sama Azlan, jika lihat kamu. Sudah, aku nggak lihat." Luna beranjak pergi meninggalkan gadis yang menahan kesal.

Zalfa mengentakkan kaki beberapa kali lalu berjalan mencari keberadaan pemuda itu. Entah kenapa dia seperti menghindar.

"Awas aja, aku laporin ke ayahnya!"

"Zalfa!" panggil Aiyra.

Gadis itu berlari-lari kecil dengan botol air minum yang berada di tangan kanannya. Jepit rambut berbentuk bunga, serta rambut dibiarkan terurai dan poni membuat Aiyra tampak manis.

Zalfa berbalik melihat. Wajah cemberut masih menghiasi wajah cantiknya dan sekarang sedikit bingung dengan Aiyra.

"Ada apa?" tanya Zalfa setelah gadis itu sudah berdiri di depannya.

"Kamu harus ikut aku, Za. Tadi, aku lihat Azlan jalan ke toilet cewek."

"Hah! Ngapain?" Mata Zalfa membulat.

"Nggak tahu, kayaknya ngikutin Alma, deh. Tadi Alma jalan ke arah sana, 'kan?" Aiyra mengingat tadi.

"Ish, anak baru itu. Berani sekali dia! Ayo, antar aku!"

Aiyra mengangguk dan langsung melenggang pergi menuju toilet cewek. Langkah mereka kian tergesa-gesa bahkan tak peduli jika ada yang tengah berdiri menghalang langsung disuruh menyingkir dengan cepat.

Kali ini, Zalfa merasa marah. Belum saja sampai, Aiyra sudah terlebih dahulu menarik Zalfa untuk bersembunyi.

"Apa?" Zalfa memberi tatapan kesal.

"Jangan berisik, kita coba dengar percakapan mereka bagaimana?"

"Hm, benar juga."

***

Alma baru saja keluar dari toilet dan terkejut mendapati Azlan berdiri tak jauh dari toilet tersebut. Apa Azlan tukang ngintip dan sekarang incarannya adalah Alma? Gadis itu sontak menggeleng, menghapus pikiran buruk. Kemudian berjalan menghampiri Azlan.

Ups! Tiba-tiba terlintas ingatan tentang kejadian semalam membuat Alma tertawa lepas dan tak bisa diatur. Alma masih tertawa walau Azlan telah memberi tatapan menusuk bagai pedang.

"Puas?" tanya Azlan dengan nada tak bersahabat. Jujur saja, dia masih kesal dengan kejadian semalam.

Alma seketika menarik napas lalu mengembuskannya. Mengangguk pelan lalu mengarahkan pandangan ke Azlan.

"Maaf, lagian kamu, sih! Buat aku kesal."

"Sudah kubilang, jangan menggangguku itu saja."

"Ish!" Desisnya lalu mengalihkan pandangan dengan tangan yang dilipat setinggi dada.

Argia (Tamat)Where stories live. Discover now