By.

1.3K 149 4
                                    

"Mas Hyunjin" Felix memanggil Hyunjin yang tengah sibuk dengan beberapa catatan Follow Up pasien bangsal tapi pagi. Ini lagi jeda makan siang sebenarnya. Ruangan untuk koas bedah itu juga lenggang gak ada orang.

"Dalem dek" jawab Hyunjin. Tapi tak tahan kemudian tertawa terbahak bahak.

"HAHAHAHA Apaan sih by. Kamu ih panggilannya buat aku merinding disko" tolak Hyunjin dipanggil seperti itu.

"Ya biar romantis gitu lo" Felix tertawa kemudian menggeleng geleng lagi. Kemudian berkata "nggak deh. Baby juga romantis sih"

"Hmm" balas yang tua masih mencoba fokus ke catatan didepan mereka.

"Ngapain kamu kesini? Tumben biasa aku yang ke interna" jeda sebentar melihat Felix yang tersenyum pada Hyunjin dengan hangat. Akhirnya pulpen itu di tanggalkan. Fokus Hyunjin adalah Felix sekarang.

"Ada apa?"

Felix menggeleng sebagai bentuk jawaban atas pertanyaan barusan. "Gak ada apa apa. Aku bosan aja. Udah makan siang. Terus jam 2 masih lama lagian" ternyata Felix ada Jeda waktu sebelum menghadap bimbingan dengan dokter kepala.

"Oh yaudah. Kamu duduk aja sambil liatin muka aku yang ganteng ini sampai puas" Ini Hyunjin lagi percaya diri dalam tahap akut paling tinggi.

"Yayaya— emang ganteng sih mau diapain juga gak bisa" tambah Felix. Hyunjin makin besar kepala.

Jadi alhasil ya Felix ngelihatin Hyunjin doang yang sibuk membaca ulang bahan bahan bacaan didepan mereka tanpa berniat menganggu.

"Hhhh" sampai hembusan nafas Felix membuat Hyunjin mengehntikan pekerjaan.

"Kenapa ih?"

Ditanya begitu Felix juga menggeleng tidak tau.

Namun akhirnya bangkit permisi "aku ke kantin aja deh kali aja ada Nana atau Renjun. Kamu semangat ya kerjanya— dah by" kata Felix sebelum menetup pintu ruangan koas Bedah.

"By"

Felix makin mengulum senyum ketika Hyunjin yang sedang memasak dengan celelek bergambar ayam menoleh padanya saat dipanggil.

"Apa?"

Felix geleng geleng kemudian berkata "gak kenapa kenapa"

"Sabar ya dikit lagi makanannya masak"

"Iyaa"

Dengan itu Felix dengan sabar menunggu masakan yang Hyunjin buat jadi sampai tersaji apik didepannya sendiri.

"Hati hati masih panas" kata Hyunjin memperingatkan Felix karena sup yang dibuat masih mengepul asap.

"Iyaa"

Makan Bersama di meja makan disela sela jadwal yang kian sulit untuk di cari celah dalam hal untuk ketemuan, Felix diam diam selalu memperhatikan bagaimana cara Hyunjin menunjukkan sesuatu yang berharga padanya, bahkan ketika itu cuman hal hal kecil seperti tadi mengingatkan untuk berhati hati ketika makan karena makanannya panas. Felix jadi makin jatuh hati.

"Udah puas belum ngelihat in aku segitunya?" Teguran dari Hyunjin membuat Felix terkekeh dan melanjutkan sendokkan nasi ke mulutnya segera.

"Gak bakalan pernah puas asal kamu tau" guyon Felix.

Gantian Hyunjin yang tersenyum merekah "Tumben sih ini, Felix Lee lagi kenapa sih?"

Sebenarnya percakapan disela sela makan itu dilarang karena dapat mengakibatkan tersedak tapi untuk kali ini pengecualian.

"Gak tau, lagi mood aja liatin kamu" kenaikan bahu Felix beri

"Iya deh terus aja liatin aku gak papa, fokus ke aku" dan jawaban ini sebagai balasan Hyunjin sebelum menyelesaikan makan malam mereka.

"Belum mau tidur by?"

Merasa terpanggil oleh Hyunjin Felix menoleh saat sedang mencatat di tab nya.

"Belum, ini dikit lagi selesai. Gih tidur aja duluan gak papa"

"Oke selamat malam" ucapan penutup dari Hyunjin sebelum masuk kamar.

Selesai mas pacar berpamitan, Felix kembali fokus ke revisian yang ia miliki. Mencoba menelaah setiap baris demi baris buku patologi yang buat pusing kepala.

Sampai waktu berlalu begitu cepat sudah sampai jam satu akhirnya.

Memutuskan untuk tidur mengikuti Hyunjin di kamar. Felix masuk dalam selimut kekasihnya. Berhadapan dengan si tampan Hwang yang tampak tenang dalam alam bawah sadar.

Tangan Felix terulur naik membelai dari bagian rambut sampai ketulang pipi.

"Oh aku membuatmu terbangun?"

Felix akhirnya sadar Hyunjin yang membuka mata perlahan lahan.

"Eumm"

"Maaf" Felix mengaku salah sudah mengganggu tidur sang pacar.

"Nggak kok gak papa, sini deketan"

Felix menurut pada perintah yang lebih tua, jauh masuk dalam pelukan Hyunjin Hwang yang akan selalu jadi miliknya. "By aku bahagia. Ada kamu aku jadi kita"

"Aku juga" bisik Hyunjin makin mengeratkan pelukan ke Felix si kesayangan.

End

ARENAWhere stories live. Discover now