FYI - 4

1K 163 3
                                    

Felix Yang Istimewa

Bahkan dalam empat jam sekitar jam duabelas siang, Felix selesai merapikan bajunya dilemari asalnya dirumah yang telah di renovasi bagian belakang.

Sampai ketika hendak menaruh kopernya ketempat biasanya. Kotak beludru cantik warna biru terguling.

Cincin cantik bertahtakan berlian ada didalam kotak itu dan Felix mengambil dengan hati hati. Digenggam perlahan ditaruh diatas kabinet kamarnya samping lampu tidur.

Lanjut kembali membersihkan debu rumah yang ditinggal kurang lebih dua bulan.

Sampai tepat pukul dua siang tanpa terasa, dan kebetulan Felix berada disekitar interkom juga, sambungan itu terhubung dan menampakkan Hyunjin yang sedang melambaikan tangan dengan semangatnya.

Hyunjin hadir masih lengkap dengan jas kantor sambil membawa makan siang.

"Aku tebak kamu belum makan"

"Aku kelupaan"

"Makan dulu baru lanjutkan bersih bersihnya ya?"

Dan Felix mengangguk. Sambil mengambil bungkus makanan yang di bawa Hyunjin dan membawanya ke meja makan, membukanya satu persatu dan Hyunjin yang sudah duduk sabar menunggu.

Mereka makan dalam keterdiaman. Kalau boleh di katakan Mata Hyunjin tak lepas dari melihat Felix makan, mulai dari menyendok, mengunyah, menelan bahkan jadi orang yang sigap ketika Felix akan tersedak.

"Makannya perlahan lahan Felix" jelas Hyunjin.

Dan Felix hanya menunduk malu ketika mulutnya dilap menggunakan tissu oleh si marga Hwang.

Ternyata Hyunjin benar benar se cinta itu pada dirinya, pikir Felix dalam hati setelah sekian lama.

Dititik itu hati Felix berdesir hebat, meruntuhkan segala keraguan Cinta yang dimiliki Hyunjin untuknya. Dan akhirnya Felix sudah mempunyai jawaban atas pertanyaan si Hwang.

Semoga dunia tidak jahat ke mereka.

Selesai makan siang. Felix yang memilih mencuci piring dan Hyunjin memilih mengelap kaca belakang rumah dekat gazebo dan taman belakang.

Karena kaca dari wastafel cucian itu menembus ke arah belakang. Sebenarnya bukan tanpa alasan Hyunjin memilik mengelap kaca tersebut.

Jadi Felix cuman bisa menunduk malu terus terusan.

Sesekali tertawa karena tingkah konyol Hyunjin belaka.

"Aku mau bicara sebentar denganmu?"

Felix yang tidak tahu kalau jantung milik Hyunjin sedang berdetak dua kali lebih cepat. Hyunjin yang paham mengangguk atas kemauan Felix. Setelah selesai mencuci piring masih dengan celemek bergambar ayam dan Hyunjin masih dengan lap kotor ditangan, Felix berhadapan dengan Hyunjin di taman belakang

Hyunjin sudah menatap Felix dengan sebelah alis terangkat.

"Ada apa?"

Ditanya begitu mata Felix bergerak gugup. Ada jeda sejenak, sebelum Felix itu menggerakkan tangannya.

"Ibumu memberitahuku kalau kamu menolak perjodohan sebanyak tiga kali dan malah melamar orang cacat sepertiku"

Hyunjin mengangguk. "Aku sebenarnya tidak terlalu berharap ibu mengatakan hal yang baik baik untuk adanya perasaanku ke kamu, terus apa lagi?"

Felix membasahi bibirnya yang tiba-tiba terasa kering.
"Kamu beneran suka padaku?"

Menyukai Felix? Hyunjin tertawa pelan kemudian berdehem sebentar "Sudah kubilang kan dari minggu yang lalu kalau Aku mencintai mu, ini hal diatas kata suka"

Ini pertama kalinya saat Felix mendengar ada titik keseriusan yang dipancarkan Hyunjin Hwang. Ia sampai terkejut dan butuh waktu beberapa detik untuk memulihkan diri harus berlaga sebagaimana mestinya ini.

"Jadi, apakah Hyunjin masih membutuhkan tawaran itu?"

Bisa dilihat kening Hyunjin berkerut. Tawaran apa?

Sepertinya Felix kelamaan tidak menjawab sampai Hyunjin lupa.

Felix meringis. Bingung harus berkata apa. Ia hanya
ingin berkata ya kepada Hyunjin sekarang, tapi tidak tahu harus memulai dari mana.

Akhirnya setelah pergolakan batin, Felix mengangkat wajah, memperhatikan ekspresi bingung yang kentara di wajah yang lebih Tua. Tubuh Hyunjin yang terlalu tinggi sehingga kadang Felix semdiri mengalami pegal di leher saat menatap lelaki itu.

Dibenak Felix cuman ada Apa yang harus aku lakukan sekarang? Bagaimana caranya memberitahu Hyunjin kalau Felix juga cinta?

"Apa yang sebenarnya ingin kamu katakan Felix?" Ujar Hyunjin masih menanti tangan Felix bergerak.

Felix juga bingung. Jadi setelah ada lampu neon dikepalanya menyala sudah diputuskan selama beberapa saat sebelum berkata  "Menunduk Hyunjin"

Hyunjin mengerjap heran, namun melakukannya. Felix menghela napas dan membulatkan tekad. Si Lee menarik dasi dari kemeja Hyunjjn, menempelkan bibirnya pada bibir pemuda itu. Kakinya berjinjit dan mata Hyunjin jelas melebar kaget.

Begitu menarik diri, Sama seperti beberapa waktu lalu yang dilakukan Hyujin, Felix menunjuk dirinya sendiri,
menyilangkan tangan di depan dada, lalu menunjuk
Hyunjin yang lebih tua berulang ulang jua.

Tidak perlu waktu lama bagi Hyunjin untuk memahami
gerakan itu. Sebuah senyum terulas di bibir. Hyunjin
segera menarik Felix ke dalam dekapan dan
Berciuman di bibir lagi untuk waktu yang lebih lama.

Felix Yang Istimewa
FYI
—end.

ARENAWhere stories live. Discover now