Enemies to Lovers, Classic! 🔞

3.2K 188 6
                                    

Republish!!

TW // FULL NSFW🔞

Disirkuit balap Hyunjin dan Felix adalah musuh bebuyutan. Tapi urusan Ranjang mari kita bicarakan sebentar.


Temaramnya ruangan tak jadi penghalang untuk Felix menatap Hyunjin dalam dalam.

Bahkan, Kasur yang di naiki mereka sudah berantakan di mana mana.

Kalau boleh dideskripsikan celana jeans- nya yang tergeletak di lantai, kemeja yang di sofa ujung ruangan, serta leather jacket yang teronggok di dekat pintu kamar. Ingin sekali Felix menertawakan diri sendiri betapa tergesa dan menggebu-gebunya mereka dalam urusan bercinta malam ini.

Diatasnya Hwang itu terkekeh pelan. Perlahan membuat Felix tersadar bahwa laki laki macho ini senang disentuh dimana mana. Karena Felix sedang menggerakan tangannya. Bergeriliya.

"ahh"

Masuk dalam lengan yang lebih tua. Felix mengusap pelan bersama Hyunjin yang menggigit bibir merasakan sentuhan yang membawa kesurga.

"Felix aku bisa mati"

Mata itu terbuka. Hyunjin bersitatap dengannya.

"Maka dari itu, ayo mati bersama"

Mencecap sisa vodka grey goose dengan rasa lemon kelapa dan sedikit creamy yang tertinggal di ronga mulut Felix. Hyunjin menelisik masuk, bertukar saliva dalam sebuah cecepan cepapan campuran rasa mereka.

Sampai saat Hyunjin melepas tautan, Felix masih mencoba mengejar bibir lawan.

Kasihan—

"so what you trying to do to me?"

Hyunjin berkata sepatah patah. Dan Lee kecil itu menggesekkan lututnya dengan perlahan di bawah sana.

"its like we cant stop, we are enemies"

Sambung Hyunjin lagi. Membenarkan air liur Felix yang kemana mana. Membenarkan rambut yang di cat pirang itu kebelakang agar Felixnya terlihat makin sempurna.

"but we get along when you inside me"

Lagi lagi Felix terkekeh akan kata katanya sendiri. Ah barang itu bekerja dan Felix mabuk kepayang karenanya. Berada di bawah Hyunjin untuk yang ke lima kalinya tidak buruk juga.

"Felix Lee.. I cut you out entirely, But I get so high when I'm inside you" bisik rendah Hyunjin saat Felix sibuk meraba raba dada nya sendiri.

Tangan Hyunjin menahan. Felix bergerak gelisah.

Tangan kurus itu naik keatas ke samping pemuda Hwang mengusap pelan saat yang dominan tersenyum miring di bawah lampu kuning remang remang montel di pinggir jalan.

Seingat Felix. Siapa peduli. Tidak ada satupun diantara mereka.

Felix kan sudah telanjang sepenuhnya.

Jari jari panjang Hyunjin lagi asik, bagai tuts piano dari atas sampai bagian bawah.

Mengenggam punya Felix yang pas di tangan dan bermain sampai si pemilik terangah engah bahkan mencakar punggung Hyunjin sebagai bentuk pelarian rasa yang tidak bisa didefinisikan dengan kata kata.

Tidak ada yang perlu dijelaskan betapa Felix suka permainan Hyunjinnya.

"hnghh"

Pemilik marga Lee itu melengkung sempurna saat Hyunjin tanpa permisi memasukkan jari jari itu dalam.

ARENADove le storie prendono vita. Scoprilo ora