Vampire, kesetiaan dan darah Tuan Hwang pt. 2

1.1K 156 11
                                    

Felix menghindar saat Tuannya itu hendak menaruh kepala dibagian peleheran.

Karena ia sedang memasak pasta. Kegiatan kesukaannya tidak boleh ada yang mengganggu sekalipun itu Hyunjin Hwang.

"Fel—"

Felix yang merasa dirinya dipanggil. Berkacak pinggang dengan sutil yang sudah tangan kanan mengarah ke Hyunjin.

"Nggak mau!" Tolak Felix.

"No no" sambil mengibas ngibas alat masak itu Felix geleng geleng kemudian fokus kembali ke wajan.

"Baiklah—"

Dan Hyunjin menyerah mendapat jatah selamat jalannya.

Felix tertawa, merasakan kemenangan.

Hyunjin Hwang itu tidak menyeramkan, malah terkesan sangat manja, bagian yang Felix suka.

"Felix, aku pergi!" Teriakan Hyunjin nyaring terdengar dari pintu depan sampai dapur.

"Yaaa!" Tak kalah nyaring menjawab diselingi tawa setelahnya.

Sampai terdengar suara klakson mobil yang berhenti sebelum keluar dari gerbang. Felix mendengar namanya dipanggil lagi "Felix, aku benar benar pergi!!" Itu Hyunjin Vampire yang katanya tua.

Menyerah pada rencana mengerjain Tuannya, Felix bergegas berlari kedepan karena masih terdengar deru mesin mobil.

Benar saja Hyunjin Hwang masih menanti dengan jendela terbuka dan mulut mecucu maju tiga senti sempurna.

Felix segera menangkup pipi itu dan mengecup kilat kemudian berkata "selamat kerja tuan"

Dibangun tinggi runtuh juga pertahanan Felix Lee karena Hyunjin sudah tersenyum tampan dan bersemangat sekali sambil melambaikan tangan bahkan mengucapkan akan pulang cepat malam ini.

Apa apaan?

Hari itu dilalui Felix seperti biasa membersihkan rumah, mencuci pakaian, berjalan jalan— kemana saja asal Felix suka.

Sampai dirumah pun malam nya tak apa karena katanya Hyunjin yang akan pulang cepat malah sangat ngaret ternyata.

"Jadi harga nya naik hmmm, kalau apel dimasak dengan darah rusa—" gumanan itu terus berlarut larut sampai Felix tak sadar seseorang membuat Felix jantungan.

"Aku pulang..."

Ctass

Kuku Felix itu panjang jadi saat mendengar panggilan Hyunjin, Felix refleks memegang pipi Tuannya guna jangan mencium terlebih dahulu sebagai ucapan selamat datang.

Dan akhirnya kuku itu membuat luka gores yang cukup mengeluarkan darah Hyunjin Hwang.

"Aakkk" Felix panik tapi tidak bisa bebuat apa apa karena dirinya dipeluk Erat seraya Hyunjin menyeringai hebat.

"Lick it"

Perintah itu membuat Felix menyerngit.

"Felix, its hurt lick it"

"Bentar mau ambil tisu" hindar Felix, bergeliat dari pelukan tapi tenaga habis, kan tadi baru selesai jalan jalan.

"Just lick it"

Dengan menutup mata takut takut, Felix berani maju bersama tangan memegang pipi Tuannya.

Tau kan perihal kesetiaan beberapa minggu lalu. Jadi jelas Felix lakukan apa yang diperintahkan padanya.

Kulit dingin itu bersentuhan dengan lidah dan saliva bahkan empuk sekali gigi taring mau masuk ke bagian epidermis. Felix mau menggigit, ternyata darah Vampire tua itu sangat lezat ketika di rasa.

Dan Hyunjin menjauhkan wajah, Felix kecewa. Menunduk malu karena tertangkap basah, menyukainya.

"Enak?"

Ditanya begitu, Felix mengangguk.

"Mau lagi?"

Ditawarin hal seperti tadi, Felix menatap takjub pada Hyunjin.

"Really?" Tanya Felix meyakinkan diri sendiri.

"Gigit"

Telunjuk itu disodorkan, maka dengan cepat dan semangat Felix mengigit. Lumayan dalam sampai vampire tua tapi tampan itu meringis kesakitan.

"Shuusss— calm down sayang"

Jari itu dijauhkan namun Felix tetap mengejar dan Hyunjin terkekeh.

"Darah yang kamu campur kesetiap makanan kita itu apa kurang nikmat?"

Bola mata Felix membesar, dirinya sadar sedang dikerjain sekarang "Eung?"

"Aku bisa pingsang jika kamu hisap terus? Okay nanti lagi"

Felix yang mendengar itu mau memprotes siapa suruh menawarkan!

"Dikit lagi— one more time pwease" mata yang berkaca kaca Felix malah membuat Hyunjin tertawa.

"Udah yaa— nanti kamu jadi pusing karena aku.."

"Vampir tua bweee" olok Felix lelah karena alasan klasik Hyunjin.

Sentakan kaki menjauh dari Hyunjin itu Felix lakukan, entah kemanapun sekarang pokok tidak menghadap si Hwang.

Padahal Felix setengah mati menahan hasrat untuk tidak menggigit kulit mulus Tuannya jika tidak diberi telunjuk di awal tadi.

Karena sumpah mati! Darah Hyunjin Hwang sangat menakjubkan.

"Hehehehe manis" ujar Felix menjilat sudut mulut guna kembali merasakan rasa yang tertinggal.

end

ARENAWhere stories live. Discover now