Milan dan Perjodohan.

1.4K 166 12
                                    

Musim panas kali ini Felix habiskan di Milan.

Sebenarnya selesai menjalankan tugas dan meminta cuti seminggu dari kerjaaan, Felix jadi bisa bebas dari korporat keparat sebentar.

Ya itung itung refreshing lah— sebelum balik ke kota metropolitan Seoul kebanggaan Korea selatan, Saat dimana detik detik mendekati ia dijodohkan.

Terlalu klise sebanarnya. Tapi apa mau dikata, diumurnya yang menginjak dua puluh tujuh tahun Felix tidak tertarik mengikat diri terhadap sebuah hubungan setelah dicampakkan mantan kekasih waktu SMA, yang bilangnya mau Fokus sekolah penerbangan Eh malah ketahuan selingkuh didepan matanya jalan jalan di pusat perbelanjaan bersama gebetan.

Membuat muak saja.

Jadi di Milan kali ini untuk yang kesekian kali Felix mencoba legowo dalam hati.

Yang lalu biarlah berlalu.

Yang dulu biarlah tetap dimasa lalu.

"Jadi Felix Piazza del Duomo ini menandai permulaan arsitektur modern di Itali, hari ini berdiri sebagai contoh bagus konstruksi besi dan kaca industri abad ke-sembilan belas"

"Biar kutebak— arsitek? Design? Sipil?"

"Eumm salah satu dari itu hahaha" Hyunjin Hwang tertawa.

Felix mengenalnya saat mereka tanpa segaja duduk bersebelahan di katedral Milan yang terkenal saat memanjatkan doa.

"Menyenangkan bisa mengobrol denganmu" Felix jujur, Hyunjin adalah orang yang asik.

"Terimakasih, aku juga suka punya teman baru—"

Cafe yang mereka singgahi sekarang lumayan ramai karena jam makan siang— Felix juga memesan makanan yang bisa dimakan bersama sama.

"Mau kemana habis ini?"

"Gak tau sih kemana? Sejauh ini tempat yang kamu kasih selalu gak mengecewakan untuk dikunjungi"

Karena jujur Felix semingguan libur isinya Full jalan jalan dengan orang yang baru Felix kenal Hyunjin dan berakhir asik seru dan memyenangkan.

"Kemarin udah kemuseum terus, sekarang kalau ke cafe aja gimana?"

"Dua bulan disini— ada beberapa kafe yang lumayan enak sih"

"Wahh bagus tu—" sahut Felix girang.

"Depannya ada kanal— banyak pasangan juga"

"Yang gak berpasangan boleh datang kan?" Felix bertanya jujur karena deskripsi tempat Hyunjin barusan.

"Hahaha kamu nih ada ada aja pertanyaannya ya boleh lah— kan kita berdua sih"

Felix mengangguk setuju.

"Kapan jadinya?"

"Malam nanti gimana?"

"Sore ini?" Felix bertanya, Hyunjin hendak kemana kok tidak menemaninya seperti seharian kemarin.

"Sodara aku tiba tiba mau datang terus ya gitu deh ngajak ketemuan—"

"Dari korea sana?"

Hyunjin mengangguk ketika Felix tanya.

"Loh kok gak bilang dari pagi, tau gitu biar aku jalan sendiri aja Hyun, gak enak ganggu waktu kamu dengan keluarga"

"Oh— nggak kok Fel, santai aja— aku malah lebih senang jalan sama kamu dari pada saudara aku"

"Biar kutebak? Kakak!" Felix suka tebak tebakan.

Dan Hyunjin hobi menjawab.

"Yap— perempuan"

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang