Teman huruf miring🔞

2.4K 132 8
                                    

2800 kata

Tag: Anal sex, Overstimulation, Unprotected sex, drunk sex etc.

Selamat menungging!

Eh

Menikmati^^

Awal mulanya, Felix sudah setengah tertidur itu merasakan hawa kehadiran seseorang padahal ia sendirian sejak memasuki kamar selepas memasak makan malam. Karena ketidaknyamanan yang melingkupi, Felix terbangun dan membuka mata menyadari sosok lain yang tengah hadir di bibir pintu berkacak pinggang dengan posisi pongah bak pangeran kesiangan. Jantung Felux nyaris merosot ke lantai lantaran sosok teman se grupnya itu tiba-tiba sudah berada diasrama padahal tadi mengatakan lewat pesan kalau masih ada kerja di studio mereka. Hyunjin diam memandang Felix dengan kedua mata hitam seperti jelaga, ditambah kantung mata kantuk yang mungkin sudah tidak bisa ditunda.

Oleh sebab itu Felix berpikir sembari mengerutkan kening. Mungkin si Hwang ingin tidur tapi salah buka pintu untuk menginap dikamar sebelah, mengerjakan project dengan anggota lainnya? "Hyun? Kamu ngantuk atau sedang mabuk?" Fekix bertanya singkat, suaranya serak karena baru bangun, terganggu.

"Belum..." dalam konteks belum mengantuk dan mabuk.

Makin terheran, Felix membiarkan Hyunjin berdiri terserah mau berbuat apa. Hubungan mereka juga hanya sebatas partner kerja yang kadang lebih dari biasanya jadi Felix merasa bahwa terserah Hyunjin mau apa. Dan detik itu, Felix merasakan memang ada yang tidak beres, tetapi bukan tertuju pada arah untuk berpelukan sepanjang malam seperti teman lain kebanyakan.

"Ayolah Hyun ada apa, aku sudah mengantuk?" Tanya Felix yang sangat tidak bersahabat. Lalu, Hyunjin tetap berdiri kaku. Mulutnya tidak membuka sama sekali. Berniat bergerak pun tidak ada hasrat mungkin dalam diri.

Belum mendapat jawaban yang pantas, Felix mendesah jengkel. "Jika memerlukan sesuatu, cepat katakan. Aku baru saja tidur tigapuluh menit yang lalu, tahu."

Percuma. Akhirnya terpaksa, Felix turun lagi dari tempat tidurnya untuk menghampiri Hyunjin dekat pintu. Wajah cemberut yang tertekuk jelek mau tak mau Felix pasang sebagai kuda-kuda bahwa ia kesal, perwujudan dari rasa lelah seharian. Seharian membersihkan asrama dan mencuci pakaian.

Felix berkacak pinggang, menantang dengan muka kesal tak terbantahkan. "Jangan banyak tingkah, Hwang. Ayo bilang—!" Bagaikan diterjang ombak. Tiba-tiba saja dengan gerakan cepat, Sembari mengaduh, Felix tersungkur ke belakang. Mendaratkan pantat pada kasur dan membuka mata, menyadari si penyerang yang kini sekarang tengah menindihnya. "Heh, kamu mabuk?!"

Gelengan kecil. Hyunjin bangkit sedikit, mengungkung Felix dengan kedua tangan yang bisep jauh lebih mantap berisi. Mata hitam dengan pupil bulat seperti kucing memandang Felix sayu. Bibirnya yang tebal setengah terbuka karena nafasnya yang memburu seperti habis berlari. Bahkan wajahnya memerah sedikit.

Felix mengerjap. Ia tidak biasa melihat air muka Hyunjin yang seperti itu. "... kamu mabuk!?"

Tak ada jawaban. Lagi-lagi Hyunjin hanya diam memandang Felix, seakan mempertimbangkan apa yang ingin setelah ini si Hwang lakukan. Pikiran itu mungkin tumpang tindih, antara ya atau tidak. Sekujur tubuh yang menempel dengan kulit Felix panas. Rasanya sulit Hyunjin mengendalikan tubuhnya sendiri.

"HYUN KENAPA?" Felix  melontarkan tanya kembali seraya menepuk pipi teman se grup nya itu. Jarang Hyunjin tidak membalas pertanyaannya. Biasanya Hwang itu begitu kalau lagi merajuk saja. Itu juga jarang terjadi.

Oh, Felix menyadari sesuatu. Lampu neon seperti hadir diantara temaram nya cahaya kamar yang sudah siap untuk menghantarkan ke alam mimpi. Jangan bilang Hyunjin mau meminta jatah padahal mereka baru saja melakukannya seminggu yang lalu? "Kalau kamu mau meminta sesuatu hal yang mesum, urungkan saja. Aku capek, mau tidur," ucap Felix cepat seraya berusaha keluar dari kurungan buatan Hyunjin yang kian erat.

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang