Kita.

1.3K 138 11
                                    

This to sweet but full of bullshit

Singkatnya Felix sudah menikah tapi bukan dengan si Hwang muda.

"You looks so good fel?"

"Kamu gak becanda kan? Aku naik 4 kilo!" Cemberut Felix tapi tetap memasukkan yupi kemulutnya dengan Hoodie kebesaran yang dipakai guna menghalau dingin.

"No, kamu makin lucu"

"Yayayaya— Hwang Hyunjin emang gak bisa kalau gak gombal pas ketemu hahaha" tawa Felix tulus. Juga semulus cara selingkuh berdua.

"Kemari, mendekat"

Maka Felix menjatuhkan diri dipelukan Hyunjin sehabis mandi. Kini mereka di sofa ruang tamu keluarga. Sedang berada divilla. Liburan sih ceritanya.

"Manis banget, kamu ganti sabun baru ya?"

"Tuh kan— bahkan kamu aja bisa notice tapi Mas Changbin gak bisa! Huhh" mulut Felix sudah mecucu maju dua senti lucu.

"Rasberi?" Tebak Hyunjin sepertinya tepat sasaran.

"Hyunjin Hwang emang yang terbaik" peluk Felix makin mengerat.

Hening. Keduanya diam. Saling mendengarkan degub jantung masing masing. Merasakan ada cinta. Cinta yang kian tumbuh walau itu jelas salah adanya.

Tungku perapian yang membuat hangat ruangan tetap mengebul mengeluarkan asap dari corong, salju tengah turun diluar.

"Ada apa tumben diam aja, biasanya langsung cerita?" Hyunjin ini sudah mengacak pelan pucuk kepala yang lebih muda.

"Hehehe, aku cuman lagi mikir— sejauh mana kita akan bertahan" tawa Felix kini hambar.

"Pernikahanmu baik baik saja kan sayang? Changbin definitely baik dan tulus sama kamu?" Kini berganti tangan Hyunjin pindah mengelus pipi Felix.

"Oh, he's doing fine. Dia tampan, mapan, apalagi ya yang bisa digambarkan— sempurna, tapi disitu letak salahnya" ujar Felix menatap manik bening Hyunjin.

"Why?" Hyunjin bertanya lagi dimana letak bagian yang tidak benarnya?

"Dia kaku. They say, All good boys go to heaven But bad boys bring heaven to you"

"Im your bad boy gitu?" Kini Tawa Hyunjin yang menguar dalam ruangan.

"Gak gitu konsepnya Hyunjinku—" Felix kelabakan menjelaskan.

"Hahahaha—Iya iya aku paham— kamu gak nemuin jawaban apa yang kamu mau sama si changbin changbin itu kan" telisik Hyunjin lagi.

"Ya gitu—"

"Dan kamu gak puas sama—"

"Shut the—" makin dibuat semerah tomat matang Felix oleh perkataan Hyunjin barusan.

Hyunjin sih cuman gemes sama tingkah Felix dan berakhir menjawil hidung kepunyaan si Lee.

"Aaaa Hyunn" Rengekan itu Felix keluarkan. Tangan Hyunjin yang tergantung digenggam.

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang