Sam Hwang

1.1K 123 15
                                    

Anybody here?
TW : Zombie🧟 Blood 🩸



Felix sedang melamun saat berita menampilkan bahayanya virus yang baru baru ini menyebar, dunia sedang collaps. Vaksin sampai ke empat pun tidak ampuh menghalau dari varian yang terus menerus berkembang biak.

Sedangkan yang Felix lamunkan bukan perihal kemungkinan kemungkinan hancurnya peradaban tapi perubahan sikap Hyunjin Hwang yang tidak biasanya dari beberapa bulan kebelakang.

Mulai dari ketika di tanya hal biasa mau makan apa, langsung di jawab dengan gamblang kalau ingin makan buah. Tidak seperti yang sudah sudah pasti jawabannya terserah.

Atau saat Felix mengingat Hyunjin menaruh handuk di gantungan, sepatu di rak— hal hal kecil yang tak pernah terlewatkan. Berbeda dengan Hyunjin dulu yang sedikit lumayan urakan.

Perubahannya memang menjadi lebih baik, tapi Felix merasakan hal asing pada diri Hyunjin khususnya sekarang Hyunjin.

Tidak ada peluk cium ketika Felix selesai bercerita atau sapaan sebelum tidur lewat pesan yang seharusnya ada. Hyunjin berubah— sudah sekitar tiga bulan bersamaan dengan dunia yang kian diambang batas malapetaka.

Jadi saat Felix mengambil kunci mobil dengan langkah kecil, ia menuju apartement Hyunjin. Untuk mendiskusikan sebernanya yang mempunyai marga Hwang kenapa? Apa Felix ada salah?

Jalanan macet dan ramai, terlalu berisik sampai gencat itu membuat Felix terusik.

Jarak apartement Hyunjin sisa sedikit.

"Permisi Tuan, di harapkan anda pulang kembali jalan kaki..." ketukan pada jendela mobil dari orang berpakaian polisi kemudian pergi.

Secara tiba tiba tanpa antisipasi dari diri Felix yang tambah bingung kini.

Semuanya panik, benar benar yang tidak bisa Felix definisikan lagi sebenarnya di kota metropolitan secanggih New York ada apa yang terjadi.

Terhuyung-huyung setelah berjalan sekitar lima ratus meter, orang berdesakan pakai lift untuk turun tanpa satupun ke atas. Felix masih mencoba memanggil Hyunjin lewat ponsel tapi tak kunjung terjawab.

"Sial! Lantai lima belas!" Umpat Felix kasar namun memaksa kakinya sampai pada apartement nomer tiga ratus dua puluh lima, yang pintunya sedikit terbuka.

"Hyunjin, im here!" Ungkap Felix nyaring.

Keadaan rumah benar benar gelap, temaram lampu juga cuman pantulan dari jendela yang kacanya terbuka lebar. Memperlihatkan kota bawa yang sedang bermasalah.

"Hyunjin.. aku..."

Suara seperti geraman, bukan saat bercinta. Tapi yang lain— mirip aktor yang kesurupan saat di exorcist. Nama lain dalam hal pengusiran roh roh yang jahat wataknya. Setan disebut biasa.

Lenkingan itu makin jadi dengan bunyi kerincing rantai yang mendekat ke arah Felix dari belokan pintu sebelum masuk kamar Hyunjin.

Anyir dan amis.

Sudah beberapa minggu Felix tidak masuk, karena Hyunjin bilang selalu sibuk. "Hyunjin it's you?"

"Grahhhh..."

Felix terduduk kaget, terjatuh membentur lemari yang di beli dengan Hyunjin musim semi dua tahu lalu. Didepannya kini berdiri dengan orang terikat rantai yang ditelisik mirip sekali dengan si Hwang.

Kurus kering dan ceking, jelek degan pipi tirus seperti kurang gizi. Ludah yang terus menetes dan mata hitam begitu mirip seperti zombi dalam televisi.

"Hyunjin..." panik Felix mendekat. Meraih tangan yang sedang terikat.

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang