Yeonjin (2)

1.7K 250 15
                                    

Saat Lusa, Felix mengira sebenarnya kemarin. Tapi ternyata tertunda Sehari Hyunjin menghampirinya lagi.

Bagaimana telpon kantor Felix berdering kalau ada seseorang yang menunggunya di Lobby perusahaan lantai bawah.

Jelas pikiran Felix sudah tertuju ke sana, ke Hyunjin Hwang pelakunya.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Felix melihat Hyunjin duduk dengan gusar di kursi tamu.

Awalnya Felix enggan dan mengatakan kalau ia ada rapat sampai sore, dan tersadar panggilan resepsionis itu bilang dari awal tadi kalau Hyunjin Hwang menunggunya dari jam sembilan pagi— dan sekarang jam setengah Tiga siang waktu pulang.

Masih setia.

Jadi yang Felix katakan dihadapan Hyunjin yang sudah menunggu berjam jam itu cuman "ikut aku"

Felix membawa Hyujin ke area basement mobil.

Berhenti tepat didepan mobil Felix.

"Ada apa?" Suara Felix jelas pasti masuk di rungu si Hwang.

"Namanya? Namanya siapa?" Suara itu seperti kemarin tampak bergetar, ditambah tangan Felix yang dipegang.

"Lee Yeonjin"

"Umurnya?"

Sumpah mati, Felix tidak pernah melihat Hyunjin sehancur ini menatapnya. Laki laki yang dikenalnya paling berani— paling jantan sejagad raya sedang menahan tangis didepannya. Felix merasa dia yang jahat disini.

"4 tahun bulan dua kemarin"

Pegangan pada lengan Felix mengerat. Hyunjin roboh bersimpuh didepannya sekarang. Sambil mengucapkan beribu kata maaf— yang sebenarnya percuman karena terlambat.

Agak lama dan jeda. Felix berjongkok, mensejajarkan Tingginya dengan si Hwang.

"Aku tidak bisa berlama lama disini, Yeonjin harus di jemput dari sekolah"

Dan begitulah bagaimana Hyunjin dengan mata sembab ikut dimobilnya menggigiti kuku tanda gugup— kebiasaan lama.

Hening, tidak ada percakapan di mobil. Felix enggan.

Yang keluar dari mulut Felix malah lain dari topik ketika mereka turun dari parkiran dan berjalan sebentar ke sekolah Yeonjin.

"Keponakanmu?"

"Dijemput pengasuhnya"

Pandangan Felix teralih dari Hyunjin ke arah depan dimana Yeonjin berlari kenarahnya dengan semangat sekali tampak sumringah. Masuk kepelukan Felix yang sudah berjongkok.

"Hari Yeonjin baik?" Tanya Felix.

"Eung—Papi" kata itu bersamaan dengan Yeonjin yang melihat Hyunjin berdiri menjulang disamping Felix.

"Ini teman papi— uncle Hyunjin"

Felix paham, kalau ini salah banget, mengenalkan Yeonjin ke Hyunjin kalau Hyunjin itu cuman sebagai teman papinya bukan Ayah Biologisnya.

"Halo uncle" bungkuk sembilan puluh derajat Yeonjin bersamaan dengan Hyunjin yang ikut berjongkok disamping Felix.

Hyunjin menyodorkan telapak tangan seperti mengajak berkenalan.

"Salam kenal"

Detik itu, Felix tau Hyunjin tanpa sadar meneteskan air matanya.

Refleks Yeonjin yang kebiasaan kalau dikasih ada orang lagi nangis dihapus ya air matanya atau di peluk, dicium juga kalau bisa pesan Felix sebelum sebelum sebelumnya masih diingat.

ARENAWhere stories live. Discover now