Kgdm.

1.7K 167 9
                                    

Happy Freeyay Hwangfelist🤍

"Hyunjin-ah? Whats wrong hmm?"

Kepala Hyunjin menggeleng diceruk leher Felix. Membuat yang lebih muda sedikit tergelitik.

"Jangan gitu, cerita sama aku kamu kenapa?"

"Im just tired lixie"

"Is there anything i can do?"

"Just let me hug you for awhile" gelengan yang Hyunjin beri pada Felix membuat Felix memeluk lebih Erat. Menyamankan tangan yang ada dibelakang punggung sang pacar. Agar Hyunjin sedikit lebih tenang.

"Its okay by, kamu udah ngelakuin yang terbaik, Pangeran udah mengeluarkan semua kemampuannya— mengerahkan segala apa yang kamu punya. Aku bangga banget sama kamu yang tampil keren dipanggung waktu kemarin itu"

"Hmmm, untuk penampilan minggu minggu depannya lagi kamu yang semangat yaa"

"Aahhh males deh Hyunnie bahas bahas penampilan setelah kamu— ekhem. Dah aku bete, sana balik pulang kerumah deh— kamu kedorm cuman mau bahas itu ya?" Felix mendelix melonggarkan pelukannya terhadap Hyunjin yang sudah mempout lucu.

"Aku bela belain bilang masih ada urusan ke yang lain supaya bisa ketemu kamu diam diam— biar mood aku makin senang kok malah kamu jatuhkan gini" sambung Felix seraya Memakai jaket yang tergantung dibalik pintu kamarnya kembali kemudian berujuar "Loh akunya gak mau dikejar?!"

Hyunjin terkekeh sebentar kemudian memeluk Felix dari depan menghalangi Felix untuk keluar kamar dengan menutup pintu rapat rapat setelah itu baru Menjawil hidung Felix gemes. Menangkup pipi Felix ditangan yang besar. Menciumnya sebentar di jidat kemudian memeluk lagi lebih Erat.

"Maaf ya ganggu waktu kamu, aku cuman pengen ketemu  sebentar aja— aku kangen"

"Hadap aku coba by" tegur Felix. "Pundak aku berat banget kamu tempelin terus, sekarang ditambah basah"

"Ulululu bayi besarku nangis" Felix terkekeh juga sambil menarik sisi mulut Hyunjin agar tersenyum padahal matanya lagi sembab sembabnya.

"Jangan pasang wajah gitu— kamu tau kan kalau aku—" tak sanggup melanjutkan kata katanya. Felix hanya bisa menarik Hyunjin kembali kepelukannya.

"By aku minta maaf gak bisa disamping kamu terus— aku ngerasa bersalah sama team karena buat dynamic kita goyah— by aku takut, aku capek, aku gak sanggup"

mendengar Hyunjin menunpahkan segalanya, Felix ingin bersitatap langsung agar bisa memberikan semangat.

"Lepas dulu coba"

"Gak mau— aku jelek banget sekarang, beler" ucap Hyunjin diselingi tawa sekarang.

"Ih ayoo lepasin"

Hyunjin melonggarkan pelukan dan Felix menangkup wajah itu kebalikan yang tadi dilakukan sang pacar.

"Hyunjin itu baik hati, pekerja keras dan pantas dicintai. Jadi Jangan mikirin kata yang lain soalnya mereka iri— dan ini punya Felix Lee okay— jangan nangis lagi ya aku gak suka melow melow gini by"

Bagian ini tepat Jantung yang Felix tunjuk membuat Hyunjin mengusap air mata dan memegang jari kecil Felix yang menunjuk tepat didadanya.

"Okay— aku pasti bisa ngelewatin ini"

"Kamu pasti bisa— aku disamping kamu selalu dan pasti ada"

Senyum tulus yang Felix beri mampu membuat Hyunjin semangat lagi.

"Iya aku percaya"

"Udah nih ya? Jam sembilan nih— Hyunnie dah baikkan, sekarang aku bisa ke ruang latihan" memberenggut Lucu, Felix terkekeh saat mengatakan itu dengan melihat reaksi Hyunjin yang berubah drastis dari yang baru bisa senyum menjadi ingin menangis lagi.

"Kamu tau kan waktu kita gak banyak"

Angguk angguk diberi Hyunjin sebagai jawaban. Felix ingin tertawa keras.

"Kamu tu lucu banget sih"

"Harus sekarang ya by perginya?" Kata Hyunjin sambil Tangan Felix digoyang goyangkan Dielus elus.

"Iya harus"

"Yaudah, kita bisa telponan nanti, kamu sekarang harus latihan juga. Iyah gak papa— iyah" mencoba meyakinkan dirinya. Terlihat Hyunjin mencoba tegar.

"Oke— kamu ya minggir dong dari depan aku"

Felix mencoba menggeser badan Hyunjin yang menghalangi pintu. Tapi tidak bisa karena Hyunjin geleng geleng tidak mau.

"Katanya bisa telponan nanti" pura pura kesal ke Hyunjin. Felix memicingkan mata sekalian. Membuat pangeran itu ciut dan melemah bisa digeser dari pintu kamar.

"Hati hati dijalan" suara Hyunjin itu lemah dan Felix dalam hati sudah tertawa tawa.

"Gak mau ngucapin salam perpisahan apa gitu?" Tanya Felix

Hyunjin menggeleng lemah.

"Gak punya tenaga nanti malah lebih kangen kalau cium kamu" jujur Hyunjin karena salam perpisahan yang dimaksud Felix itu ciuman panjang dibibir yang selalu mereka lakukan setiap waktu.

"Yaudah, jangan lupa kalau mau balik rumah. Matikan lampu dorm ya, aku jalan dulu" kata Felix sudah siap membuka pintu depan.

Tapi tertahan karena tiba tiba saja sudah Disusul Hyunjin dan bibirnya dikecup pelan.

"Lihat aku aja ya! Ingat aku aja ya! Jangan terpukau sama kak changbin! Ingat meskipun nanti aku gak ikut! Aku tau! Soalnya aku pekaan orangnya! Ingat jaga hati sama mata! Duh pacarku gemas banget— kamu tak kantongin aja ya— aku bawa lari"

"Mulutnya ini suka ngomong sembarangan emang— nggak nggak hyunnie, Felix cuman punya kamu kok, udah nih ya aku telat nih, ditungguin"

"Sekali lagi by"

Felix termagu, sorot matanya melembut. Mengangguk. Membiarkan Hyunjin membawa bibirnya ke lumatan panjang sebagai pelipur lara.

 Membiarkan Hyunjin membawa bibirnya ke lumatan panjang sebagai pelipur lara

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
ARENAWo Geschichten leben. Entdecke jetzt