Akhir - Choi Hyunsuk

5.6K 721 60
                                    

Hi Hi semua~~

Banyak banyak terima kasih kalo kata pak Muh😆

Aku bersyukur banget bisa mendapat dukungan dan kepercayaan kalian semua. Semoga tulisan yang aku buat bisa menghibur kalian semua Teume. I love u❤

.

"Kamu gak makan?" Tanya Hyunsuk padaku.

"Aku udah kenyang, kamu aja yang makan." Jawabku sambil tersenyum tulus.

Umur pernikahan kami yang masih berumur jagung dan keadaan ekonomi yang menghimpit membuat aku dan Hyunsuk serba kekurangan.

"Aku gak mau makan kalo kamu gak makan." Kata Hyunsuk sambil mendorong pelan piring makanan yang sudah aku siapkan.

"Kamu habis gini mau kerja, kamu harus mak--"

"(y/n), gimana aku bisa makan kalo istriku gak makan hm?"

Kami saling bertatapan beberapa detik. Dia benar-benar manis, tidak pernah berubah dari dulu.

Tapi mengapa orang tuaku melarang pernikahan kami? Padahal menantu lelakinya ini sangat baik.

"Oke, aku suapain kamu. Kita makan sepiring berdua." Ucapku membuatnya tersenyum sumringah sampai matanya membentuk bulan sabit terbalik.

" Ucapku membuatnya tersenyum sumringah sampai matanya membentuk bulan sabit terbalik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Gambaran Hyunsuk yang seneng disuapin (y/n))

"Aku bakal kerja lebih keras lagi supaya Bunda sama Ayah bisa nerima aku sebagai menantunya."

Aku mengangguk mendengar pernyataan Hyunsuk.

.

.

.

.

"Jadi kalian masih hidup miskin kayak gini?"

"Bunda." Iya, Bundaku lagi-lagi datang ke rumah kecilku dan Hyunsuk.

"Bunda udah bilang kan. Lebih baik kamu nikah sama Sungchan. Dia kaya, mapan, hidup kamu bakal terjamin. Beda sama dia yang anak yatim-piatu." Sarkas Bunda sambil menunjuk Hyunsuk yang menundukkan kepalanya.

"Susah dibilangin dia Bun, mending kita pulang aja, Ayah kepanasan di rumah ini. Rumah kayak kandang ayam."

Aku benar-benar tak tahu harus berbicara apa lagi. Kedua orang tuaku benar-benar membenci Hyunsuk.

Brak

Hyunsuk sedikit terjingkat saat Ayah menutup pintu rumah kami sedikit keras.

"Maafin Ayah sama Bunda ya." Aku menggenggam tangan Hyunsuk untuk menguatkan dia.

"Aku gak papa kok, aku kan udah janji sama kamu. Aku bakal kerja lebih keras lagi biar Bunda sama Ayah bisa nerima aku." Setelah mengakhiri kalimatnya Hyunsuk mencium keningku.

Halu 1.0 || Treasure & You ✔Where stories live. Discover now