Skate - Kim Doyoung

3.9K 622 50
                                    

Hi, Teume~~

Hari ini aku balik bawa dobby buat kalian, sebelumnya terima kasih buat limine_ yang sudah ngasih inspirasi cerita dan terima kasih banyak buat kalian yang sudah mau membaca dan mendukung work halu ini. Aku bener-bener sayang banget sama kalian❤




.





(Y/n) Pov

"Bisa gak sih Doy kita berhenti berantem?" Gue menarik tangan Doyoung guna mencegahnya pergi.

"(y/n) lo tau gak, lo tuh toxic banget buat gue. Gue gini gak boleh, gue gitu juga gak boleh. Gue males banget kalo lo udah ngatur-ngatur gue gini!" Doyoung membentak gue lagi-lagi. Ini adalah pertengkaran kedua dalam satu minggu ini.

"Gue toxic? Maksud lo!"

"Lo pikir aja sendiri!" Doyoung membalikkan badannya hendak meninggalkan gue, tapi lagi-lagi gue mencegahnya.

"Kalo lo pilih, hobi lo atau gue?" Ucapan gue membuat Doyoung tersenyum sinis. Gue tau sifat kita sama-sama egois, tapi gue ngelarang bukan karena gue posesif, gue cuma mau Doyoung gak kenapa-kenapa.

"Kalo lo buat pilihan itu, lo harus siap sama pilihan terburuknya."

Brak

Doyoung menabrak pelan bahu gue dan itu sudah menjadi jawaban kalau dia lebih memilih hobinya daripada hubungan kita.

"Doyoung! Doy!" Bahkan dia gak menggubris panggilan gue dan meninggalkan gue yang berdiri sendiri di lorong kampus yang mulai lenggang.

----

Flashback on

"Kak, aku udah jago nih airwalknya, kakak mau liat nggak?" Ucap Junghwan dengan nada senang dan mengambil lauk sarapan di meja makan.

"Beneran? Wah kayaknya anak Mama bisa jadi pemain profesional nih."

"Anak Papa juga tau Ma."

Gue tersenyum senang mendengar interaksi harmonis keluarga gue. Junghwan dengan segala hobinya dan Papa Mama yang selalu mendukung anak-anaknya. Gue berharap hal ini selalu terjadi di pagi-pagi menyenangkan gue.

"Jadi kamu mau tanding lagi hari ini?" Tanya gue sambil mengusap pelan rambut adik gue. Dia benar-benar manis.

"Iya, kakak nonton ya? Temenin Wawan tandingnya." Gue mengangguk, Junghwan memang manja.

"Mama sama Papa boleh ikut nggak, kok cuma Kakak doang yang di ajak?" Mama memasang ekspresi wajah sedih karena Junghwan hanya mengajak gue.

"Gak ah, Mama kan cengeng, nanti kalo liat aku menang tanding malah nangis." Setelahnya hanya gelak tawa Papa yang nyaring dan ekspresi jengkel Mama karena Papa tertawa terlalu nyaring.

Sesuai dengan janji gue, malam ini gue menemani Junghwan tanding. Jujur gue terlalu excited, bahkan gue sudah memikirkan beberapa opsi hadiah jika Junghwan menang kali ini.

Gue melambaikan tangan saat Junghwan sudah memasuki area pertandingan, sebenarnya ini hanya adu skill. Gue tau ini adalah pertandingan pemula, Junghwan juga baru belajar selama 3 bulan, tapi bisa gue liat dia gak pernah main-main dengan apa kainginannya.

"Kakak!" Dia berteriak sambil melambaikan tangan membuat gue tersenyum.

Beberapa saat kemudian Junghwan sudah melakukan trik-trik yang hebat menurut gue. Mulai dari gerakan dasar seperti ollie, kick flip dan gerakan lainnya yang kurang gue tahu.

Halu 1.0 || Treasure & You ✔Where stories live. Discover now