Koma - Park Jihoon

5.4K 723 47
                                    

Hi hi Teume kesayangan author~~

Hari ini bawa Jihoon, terima kasih buat kalian semua yang sudah mau dukung cerita aku.

Aku sayang kalian❤


.



Siapapun wanita di dunia ini pasti tak ingin melihat kekasihnya dengan wanita lain.

Bukan, bukan maksudnya mengekang, tapi terkadang lelaki yang tak di genggam mudah menghilang.

Sama seperti wanita yang sedang digelapkan api cemburu Lee (y/n). Dua minggu sudah hubungannya merenggang dengan kekasihnya.

"Lo gak kangen sama si bihun?"

"Gak jelas lo."

"Gue bilangin ya, yang kemaren ndeketin duluan itu bukan cowok lo. Lagian lo keburu ngacir duluan padahal Jihoon udah mau ngejelasin."

"Terus kenapa dia diem aja dipeluk sama Yeji? Dia juga gak ngejar gue!"

"Ih jangan melotot-melotot gitu mata lo!"

Terlalu rumit baginya mendengar penjelasan Lia, kawannya.

"Gue ke kamar mandi dulu deh, kebelet. Suara lo bikin gue pengen boker."

"Akhlak lo ketinggalan di rumah emang ya!" Lia berteriak marah, membuat teman sekelasnya mendelik kaget.

Bagaimana tidak, Lia merupakan ketua padus yang memiliki suara sopran. Sudah dipastikan nadanya melingking tinggi melebihi tinggi badannya.

Sambil terus terkekeh, Lee (y/n) tidak tahu bahwa dirinya sedang mendatangi kemalangannya sendiri.

----

"Enggh--" Helaan lega karena telah melakukan ekskresi di bilik toilet membuat wanita itu tersenyum menang.

Brak Brak

Seseorang di luar mengganggu ketenangannya dalam mempraktekkan sistem ekskresi yang diajarkan guru Biologi.

"Keluar lo!"

"Ck, gue boker, kalo lo gak mau nunggu silakan cari wc lain."

Beberapa menit setelah membersihkan diri, Lee (y/n) keluar dari salah satu bilik kamar mandi sekolahnya.

Byur

Begitu kagetnya saat air meluncur keras mengenai wajahnya dan membasahi seragam sekolahnya.

"Gue udah bilang kan dari dulu, jangan pernah lo kepedean deketin Jihoon."

"Apa urusan lo kalo gue deket sama dia, lo ir--"

Plak

Lagi-lagi lawannya unggul atas penindasannya. Hwang Yeji, bukankah ia sudah terlalu keterlaluan.

"Jangan berani-berani lo deketin Jihoon lagi atau-- Aw aw!"

Dengan tiba-tiba ia mengubah ekspresi iblisnya menjadi bak malaikat.

"Lee (y/n)!!" Seruan keras memekakkan telingan (y/n).

"Dia jahatin aku, dia masih cemburu soal kemaren Ji. Padahal aku jelas-jelas mau minta maaf, tapi dia malah nampar aku."

Lagi-lagi Yeji memeluk Jihoon di depanku.

"Yeji kan minta maaf, apa lo terus mau bersikap kekanak-kanakan gini!"

"Mata lo buta? Lo gak liat baju gue basah, bibir gue berdarah gini. Menurut lo kondisi gue kayak gini gue masih bisa nyakitin dia."

Sambil menahan tangis, Lee (y/n) berlari meninggalkan Jihoon dan Yeji. Sungguh, akankah kisah hidupnya berakhir seperti kedua orang tuanya yang berakhir berpisah.

Halu 1.0 || Treasure & You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang