Duda - Takata Mashiho

4.9K 690 115
                                    

Hi~~~

So sorry karena kemaren gabisa update sama sekali. Karena itu aku double update bawa Cio buat kalian semua~~

Aku sayang kalian❤

.

Menjadi guru TK bukan hal yang sulit, bukan juga hal yang mudah. Aku dibesarkan dari keluarga yang notabenya seorang pendidik.

Dari kecil aku bercita-cita menjadi guru TK. Jika kalian bertanya kenapa jawabannya karena aku menyukai anak kecil.

"Bu, (y/n) berangkat ngajar dulu ya." Pamitku sambil mencium pipi Ibuku.

"Anak orang mulu diurusin, anak sendiri apa kabar?" Selalu saat makan pagi, mulut kakakku selalu mengusik ketenangan meja makan.

"Ck, lo sendiri apa kabar? Modusin kak Sejeong mulu, gue langkahin tau rasa lo."

Sambil mencium tangan Ayahku yang menggeleng-gelengkan kepala karena kejulidan kak Doyoung.

"Doy, gak boleh gitu dong mulutnya." Kata Ayah menasehati kak Doyoung.

"Mangkannya jangan julid jadi cowok." Sambil mengejeknya aku berjalan keluar tanpa berpamitan dengan dia.

"Kurang ajar lo! Gak pamit sama gue!"

Aku tertawa mendengar teriakan kak Doyoung yang terdengar nyaring.

Sambil menyetaterkan motor scoopy yang menemaniku sejak zaman kuliah, aku berangkat menuju tempatku mengajar.

----

TK Orange sudah mulai ramai dengan orang tua yang mengantar anak mereka sampai depan gerbang sekolah.

TK ini tidak begitu besar, namun penataannya yang baik membuatnya terlihat besar. Selagi berjalan menuju ruanganku, aku melihat salah anak muridku yang diam menatap kosong kearah depan.

"Hai, kenapa?" Kataku sambil menyejajarkan tinggiku dan dia dengan berjongkok.

"Mahilo malu, temen-temen punya Mama buat nganterin sampe ke sekolah. Tapi Hilo gak ada Mama buat antelin Hilo ke sekolah."

Matanya mulai berkaca-kaca, yang aku tahu Mahiro sudah tidak memiliki Mama, karena Mama dan Papanya sudah berpisah.

Matanya mulai berkaca-kaca, yang aku tahu Mahiro sudah tidak memiliki Mama, karena Mama dan Papanya sudah berpisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gambaran Mahiro sedih)


"Mahiro mau ice cream?"

Daripada menanggapi perkataannya, aku lebih memilih mengalihkannya.

"Emang boleh bu gulu?" Tanyanya sambil berusaha mengahapus sisa-sisa air matanya sendiri.

"Iya, nanti pulang sekolah ibu belikan ya." Sambil membantu menghapus sisa air matanya, Mahiro tersenyum seraya merangkul leherku.

Halu 1.0 || Treasure & You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang