Pacar (2) - Takata Mashiho

4K 597 44
                                    

Hi Hi ~~

Balik bawa cio nih, yuk yuk sini kumpul bareng, haluin bareng😆

Jangan lupa voment, i love you guis❤



.




"(y/n) sampe kapan kamu diemin aku?" Setelah bungkam beberapa saat, Mashiho kembali bersuara.

"Kamu childish banget tau ngga kalo gini jadinya?"

"Kok kamu jadi marah-marah sama aku!" Gue sedikit menaikkan nada bicara saat Mashiho mulai sedikit tidak sabar karena gue terus mendiamkannya.

"Udah dua hari kamu gak mau ngomong sama aku, kalo kayak gini apa gak rugi di kamu? Aku mau ke Jepang bukan buat main-main, aku disana dapet beasiswa. Aku berpikir kalo aku bisa nerusin pendidikan aku kesana, aku bakal balik gak cuma bawa gelar, tapi bawa hasil usaha aku disana buat ngelamar kamu. Tapi liat kamu kayak gini buat aku tambah pusing." Gue diam mendengar rentetan omelan Mashiho. Bener kata dia, gue terlalu childish.

Belum sempat gue menjawab omelan Mashiho, dia lebih dulu beranjak meninggalkan gue bersama hamburger yang tadi dia pesan.

"Gue juga takut Cio, kenapa lo gak paham." Mata gue berkaca-kaca melihat Mashiho melenggang pergi dari kaca restaurant.

----

"Lo yakin gak mau telpon cowok lo?" Gue menggeleng mendengar pertanyaan Ryujin.

Udah dua hari sejak pertengkaran kecil kemaren, gue sama Mashiho belum ketemu lagi.

"Gak cuma lo yang tersiksa kalo gini, Mashiho juga (y/n)." Gue menatap Ryujin yang sepertinya sebal dengan sikap gue.

"Ya gimana, dia kenapa ngomongnya dadakan kayak tahu bulat. Padahal pengumuman beasiswa udah sebulan yang lalu, tapi dia baru ngomong h-seminggu keberangkatan." Gue kembali ingin menangis. Bisakah gue sama Cio kuat LDR, itu yang akhir-akhir ini gue pikirin.

"Kalo lo cuma nangis alay gini, mana bisa tau jawaban Mashiho bisa LDR-an apa nggak? Bisa komitmen LDR-an apa nggak? Lembek banget sih!"

"Temen laknat lo emang." Ucapan Ryujin membuat gue gagal menangis dan malah mengumpat.

"Kenapa gak ketemuan aja sih?"

"Pulang dari sini gue bakal temuin Cio." Kata gue sambil mengaduk jus lemon yang gue pesen.

"Ekhem--" Deheman seorang membuat gue mendongak dan berhenti mengaduk-aduk jus lemon.

"Sini duduk." Ryujin mempersilakan Renjun duduk, emang muka dua banget temen somplak ini. Sama gue kasar banget, giliran Renjun aja di alusin mulu.

Tapi bukan itu masalah utamanya. Masalah utamanya adalah Renjun bersama Mashiho.

"Kayaknya bakal canggung kalo ada gue sama Ryujin." Ucap Renjun berusaha mencairkan suasana.

"Gue cari udara segar dulu sama Renjun." Balasan Ryujin membuat gue hampir tertawa, emang bodohnya tuh anak udah sampe dengkul.

Di mall ini udah ber-ac, udara segar gimana lagi yang dia mau cari? - batin gue.

Setelah itu, Ryujin dan Renjun kompak ninggalin gue sama Mashiho yang masih sama-sama terdiam.

Halu 1.0 || Treasure & You ✔Where stories live. Discover now