The last king - Yoon Jaehyuk

4.1K 559 54
                                    

Hi Teume~~

Ini kemaren Rachel07445 ganislee yang ribut mbahas serigala sama ggs buat aku sedikit tercerahkan.

Terima kasih banyak buat semua saran-saran hebat kalian, aku belum bisa kabulin semuanya, tapi insyaallah satu-satu akan aku buat ceritanya tiap mamber.

Seneng banget kalian antusias tentang mamber siapa dan alurnya seperti apa. Merasa tertantang karena aku belum pernah juga menulia cerita bergenre fantasi. Semoga kalian suka Teume, aku sayang kalian❤


.



"Akhirnya bisa juga besok camping, gak sabar banget. Yuri lo duduk sama gue ya."

"Eh gue duduk sama siapa dong?"

Gue hanya diam sambil melihat teman-teman gue yang mulai berteriak girang karena sekolah kami akan mengadakan camp school di kota yang terletak di kaki gunung.

Gue gak terlalu antusias, semua akan sama saja. Mereka semua tak pernah menyukai gue. Karena gu--

"Eh anak miskin! Lo juga ikut kan kesananya?" Gue mengagguk mendengar panggilan Soyeon.

"Ya harus ikut lah babe, kalo dia gak ikut siapa yang bakal bawain koper koper kita?" Setelah Jeno mengatakan itu, gelak tawa menggema.

Apakah sangat menyenangkan ketika mereka menghina dan menginjak seseorang? Jika semenyenangkan itu, gue juga mau merasakannya.

"Heh, malah bengong! Awas aja ya kalo lo besok gak dateng!" Jeno mendorong pelan kepala gue dengan jari telunjuknya membuat gue memundurkan kepala.

----

"Nak, ini makan dul--"

Prang

"Aku bosen tau gak buk, tiap pagi ibu masakin tahu tempe tahu tempe!"

"Kamu kan tau sendiri, semenjak ayah meninggal Ibu cuma kerja jadi buruh cuci."

"Ya ibuk kerja apa kek, aku nyesel tau nggak punya ibuk kayak ibuk, kenapa dulu aku gak lahir jadi anak orang ka--"

Plak

"Sadar kamu (y/n)! Kamu lagi bicara sama ibu kamu!"

"Ibuk yang sadar! Gara-gara ibu aku selalu jadi hinaan satu kelas, aku miskin, aku anak buruh cuci! Itu semua gara-gara ibu!"

Setelah berteriak nyalang gue keluar dari rumah meninggalkan ibu yang masih menangis sambil terduduk. Tak ada rasa bersalah dalam diri gue, karena ini semua karena ibu. Ayah meninggal karena ibu, semuanya karena ibu.

Sesampainya disekolah, banyak teman-teman gue yang sudah berkumpul. Tak sedikit dari mereka yang membawa koper besar seperti berlibur ke luar negeri.

"Ck, (y/n)! Lama banget sih woy! Sini lo bawain koper gue, berat nih!" Yuri meneriaki nama gue membuat gue mau gak mau harus menghampiri dia.

"Cepet lo bawain koper cewek gue! Lo gak liat cewek gue kesusahan bawanya."

"Iya Jen." Gue mengambil alih koper yang semula di tangan Yuri menjadi di tangan gue. Bahkan sampai di tempat camp, gue terus terusan mendapat perintah dari Yuri dan yang lain.

"Kalo gue punya kekuatan sekalipun, gue gak segan bunuh mereka." Gue bermonolog lirih.

----

Halu 1.0 || Treasure & You ✔Onde as histórias ganham vida. Descobre agora