BAB 5. TAMA 2

1.6K 225 34
                                    

Kalau lupa jalan ceritanya, baca ulang lagi ya..🤣😂.

Berikan author vote dan komentar ya teman-teman 🥰🙏

Selamat membaca

Luv💜Octoimmee













Tama berbaring dikamar nya. Sudah jam sebelas malam ia tak bisa tidur. Sepanjang hari Kiara tidak mengirimkan chat dan juga tidak menelpon.

Jam sepuluh tadi ia mengirim pesan pada Kiara, menanyakan apakah ia sudah pulang dari kegiatan reuninya. 

Sampai saat ini belum di baca, apalagi dibalas. Di aplikasi chat itu terlihat jika Kiara terakhir online jam tujuh malam.

Dulu Tama hanya membaca pesan pesan Kiara sekilas. Jarang pesan yang berisi pertanyaan, kebanyakan pesan reminder untuk semua jadwalnya. Atau meminta dirinya untuk menemani nya ke suatu tempat. Atau kebanyakan pesan yang tidak membutuhkan jawaban panjang, hanya iya dan tidak.

Mungkin Kiara tau Tama tidak biasa menjawab pesan dengan balasan panjang, atau tidak mau mengambil resiko kalau pesannya tidak dibalas. Kiara tidak pernah mendesak jika pesannya tidak dibalas. Kiara selalu membuat Tama nyaman.

Meskipun Tama tak merasa terganggu, tapi ia juga tak terlalu menganggap pesan pesan Kiara membuatnya senang.

Biasa saja.

Semua perhatian Kiara tidak membuatnya merasa istimewa, semua biasa saja. Atau Tama menganggap hal itu memang seharusnya begitu.

Kiara selalu bersemangat dalam setiap pertemuan mereka, tapi Kiara tau bagaimana membuat Tama merasa nyaman. Karena itu Tama tak keberatan dengan kebersamaan yang dengan Kiara. Tidak ada yang dituntut dari nya.

Kiara tidak posesif dan tidak terlalu mencampuri kehidupan pribadi nya. Kiara selalu mengerti.

Tama pada dasarnya merasa nyaman dalam diam dan tidak terlalu banyak bicara, jadi Kiara tidak banyak menuntut harus menjawab semua pertanyaan nya.

Lalu Kiara cukup mengerti untuk membuat suasana dan percakapan yang membuat Tama bisa merasa nyaman.

Hanya saja entah mengapa malam ini Tama ingin memikirkan bagaimana hubungan nya dengan Kiara. Tiba tiba saja ia ingin memikirkan dengan serius. Mungkin karena pertanyaan Bagas dan Rian? Atau  mungkin karena kehadiran Sonya?.

Apakah benar ia mulai suka dengan kehadiran Sonya?

Sonya mengingatkannya pada sosok wanita yang pernah dicintainya.

Alika

Alika cinta pertamanya, Alika yang membuat hidupnya berwarna dan Alika juga yang membuat dirinya  tahu ada sisi gelap dan sepi dalam sebuah cinta.

Ada banyak kemiripan Sonya dengan Alika. Wajah mereka, Cara tertawa, cara bicara, makanan kesukaan, kesukaan pada film, pemilihan gaya berpakaian, dalam banyak hal mereka hampir sama. Membuat Tama menerima kehadiran Sonya dengan mudah.

Sebuah pesan masuk. Segera Tama mengambil ponselnya

Tidur yang nyenyak ya Tam..
See you tomorrow, thanks for lunch today...
Sorry baru sempat kirim pesan sekarang.

Tama meletakkan kembali ponselnya. Sonya akhirnya berhasil mengajaknya makan siang  dan setelah itu Tama tidak ingin kemana mana.

Meskipun Tama tahu Sonya masih ingin berjalan-jalan, tapi Tama menolaknya, mengabaikan sorot kecewa dari mata yang sangat berharap itu. Dan tak heran jika ucapan terima kasih Sonya baru muncul hampir tengah malam. Padahal Tama tak berharap ucapan terimakasih sama sekali. Bahkan terpikir pun tidak.

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang