BAB 51

1K 196 25
                                    

Rabu, 18 oktober 2023

Makin sepi lapaknya😄😄

Hari ini ramadhan dengan vote dan komentarnya yaaa...

Kek nya bab ini agak sedikit 'panas'

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee

.
.
.

=====

"Aku cemburu karena aku punya perasaan yang dalam sama Mas Tama. Aku cuma ingin mas Tama tahu. Itu saja. Aku tidak akan memaksa, tapi jangan suruh aku menjauh, aku akan menjaga sikap. Kejadian seperti kemarin tidak akan terulang, aku berjanji"

"Sonya, kamu hanya akan membuang waktu, jangan lakukan itu.."

"Aku yakin nggak ada yang sia-sia, Mas.."

Tama menghirup udara dalam-dalam berharap ia bisa bersabar agar tidak mengatakan sesuatu yang membuat dirinya lepas kendali.

"Ada hal lain yang ingin kamu bicarakan?. Jam istirahat sebentar lagi selesai, banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan..".

Seulas senyum terbit dari bibir Sonya.

"Itu saja, Mas. Selamat bekerja kalau begitu. Sampai ketemu besok..". Sonya segera berdiri dan segera ia keluar dari ruangan Tama.
.
.

==============


.
.

Kiara menunggu dengan sabar di terminal kedatangan.

Ia sudah tiba sekitar satu jam yang lalu. Ada sedikit masalah di tempat pengambilan bagasi, conveyor tiba-tiba berhenti dan ia harus bersabar menunggu hingga alat itu berfungsi kembali. Meskipun hanya sepuluh menit, tapi cukup membuat resah penumpang, dengan alasan mereka telah  membayar  semua fasilitas yang mereka gunakan, pelayanan kurang maksimal.

Dan kini sudah tigapuluh menit, Kiara menunggu. Pesan yang ia kirim satu jam yang lalu, tepat saat pesawat berhenti sempurna, belum terbaca juga.

Sebenarnya Kiara tak ingin merepotkan, hanya saja Tama  bersikeras untuk menjemputnya. Dan Kiara akhirnya setuju.

Tapi kini dimana pria itu?

Harus kah ia menghubungi?
Apakah dia ada keperluan mendadak?. Ah Kiara memang bukan tipe yang sabar menunggu karena ia membiasakan diri untuk selalu tepat waktu.

Mungkin ia akan menunggu sebentar lagi.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi, segera ia lihat nama yang muncul, Kiara menggelengkan kepalanya.

"Halo bang..."

"Halo, Ki sudah dimana ini?".

"Eum masih di bandara bang.."

"Lho kok masih di bandara? Harusnya kamu sudah nyampe satu jam yang lalu kan?". Tanya Jody

"Iya tadi ada trouble di pengambilan bagasi, bang. Jadi lama deh.."

"Oh, sekarang sudah mau jalan?"

"Eum laper, mau makan dulu..."
Ringis Kiara, ia berharap Jody tidak menangkap kegugupannya.

"Ck, gimana nggak lapar? makannya cuma dikit, Trus nggak mau bawa camilan buat ganjel perut. Gini kan jadinya. Sana cari makan dulu!, nanti kumat lagi maag nya. Lain kali abang bakal paksa kamu buat nurut kalau dibilangin!"

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang