BAB 65

948 162 19
                                    

Selamat malam minggu
🥰🥰🥰

Semoga masih menunggu cerita ini..🥰🥰🥰

Jangan lupa vote dan komentarnya
Yaaaa....💜💜💜💜

Semoga minggu depan sudah bisa stabil apdetan cerita aku yaaa..

Mau ada cerita baru yang aku bagi di sini, pengganti TENTANG JANJI.😉


SELAMAT MEMBACA
LUV💜OCTOIMMEE😘



Sebelumnya

==============

"Kamu pulang saja" Ujar Jody dingin

"No, aku disini."

"Aku yang menentukan, Kay."

"Dia anak ku!"

"Dia juga darah dagingku, kalau kamu lupa."

"Aku tetap disini" Bantah Pevita

"Kalau begitu tutup mulut kamu, dan diamlah!"

Jody tahu, Pevita pasti akan membutuhkan  mamanya. Ia tidak ingin memisahkan keduanya.

Tapi jika terpaksa, maka ia akan melakukan nya.

Terkadang ia merasa sangat frustasi dengan apa yang dijalaninya.

Apakah sudah benar apa yang dilakukannya ini?

Melihat kebahagiaan Mama adalah keinginan terbesarnya.

Dan saat ini mama nya tengah bahagia. Rujuk  dengan Wiyata sudah di depan mata.

Bagaimana perasaan mama saat tahu kebenaran ini?

"Apa yang dijanjikan Wiyata sama kamu, Kayana?"

Tanya Jody sambil menatap bola mata Kayana.

.
.

================
.
.

"Mas Wiyat nggak janji apa-apa, Jo. Dia hanya curiga..."

Jody muak mendengar Kayana memanggil mas pada Ayahnya itu.

Ia mual membayangkan Kayana menjadi istri bajingan yang sialnya adalah ayah nya. Dan ia pastikan hal itu tidak akan terjadi.

"Dia curiga jika aku ada hubungan sama kamu.  Aku sudah bilang kan, kalau dia memaksa masuk, dan aku tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikutinya keluar.."

"Aku juga sudah bilang kan kalau kamu punya hal untuk menolak, Kay. Itu properti kamu, kamu bisa panggil sekuriti untuk mengusir dia!!"

Kayana menunduk  "Aku hanya ketakutan waktu itu, takut dia melihat Pevita dan membawanya pergi.."

Jody tertawa    "Kamu pikir dia mau bawa Pevita? Ayolah kamu jangan naif..."

Kayana menatap Jody dengan wajah putus asa.

"Kenapa kita tidak menikah saja Jo? Supaya Pevita aman..." Cicit Kayana dengan wajah memohon.

Wajah Jody segera berubah menjadi merah padam.

"Aku menikahi ibu biologis  adik ku?,  kamu gila????"  Meskipun suaranya tertahan, Jody segera menoleh ke arah tempat tidur dimana Pevita berada. 

Ia takut jika Pevita terbangun dan mendengar semuanya. 

Pevita hanya tahu jika Jody adalah papa nya. 

Jody menyugar rambut nya dengan kasar. Hidupnya terasa kacau.

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang